SELALU agak ragu para guru jika anak-didiknya diberi waktu untuk membuktikan apa yang mereka mampu khususnya ketika berkegiatan di sekolah tempat mereka menuntut ilmu. Tidak hanya ke anak-anak Sekolah Dasar atau di Sekolah Menengah Pertama sebagian guru ragu. Bahkan di tingkat SLTA pun masih ada guru yang bersikap begitu. Alasannya, jika siswa meminta membuat acara, khawatir mereka tidak bisa atau boleh jadi akan membuat cemar nama sekolah. Itu kekhawatiran berlebihan.
Memang tidak semua guru bersikap ragu-ragu. Ada juga yang mau memberi kesempatan itu. Sebagai contoh, kegiatan yang dilaksanakan para siswa (OSIS) SMA Negeri 3 Karimun hari Sabtu (14/11) lalu, misalnya ternyata apa yang di awal-awal membuat ragu beberapa guru, terbukti setelah berlaku mereka mampu. Mereka benar-benar membuktikan kreativitas dan aktivitas positifnya di depan para guru dan teman-teman sekelas atau antar kelas.
Kemarin Sabtu itu, para pengurus OSIS SMA Negeri 3 Bertamadun (ini moto sekolah) memang melaksanakan salah satu programnya, Pentas Kreativitas dan Aktivitas Siswa. Kali ini ada beberapa kegiatan yang mereka lakukan, diantaranya Lomba Paduan Suara (Padus), Lomba Da'i-da'iyah, Lomba Baca Puisi (Deklamasi) dan Lomba Fashion Show. Semua lomba diadakan antar kelas alias setiap peserta tampil sebagai perutusan kelas masing-masing. Dengan demikian, keterlibatan wali kelas sangat menentukan dalam lancar-tidaknya kegiatan yang memakan waktu hampir satu hari itu.
Salah satu lomba Padus |
Kegiatan di akhir pekan kedua November 2015 ini sebenarnya sudah direncanakan jauh hari. Program kegiatan lomba ini tadinya akan dilaksanakan pada akhir Oktober dengan mengambil momen peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa. Tapi disepakati untuk dilaksaakan bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuhnya pada 10 November. Akhirnya oleh pengurus OSIS diputuskan untuk dilaksanakan pada pertengahan bulan dengan tema tetap dalam rangka memperingati dua kegiatan tersebut. Itulah sebabnya salah satu materi lomba adalah fashion show daur ulang. Maksudnya pakaian yang harus dipakai peserta lomba adalah pakaian yang terbuat dari limbah (kertas, dll) yang sudah tidak terpakai.
Semua kegiatan lomba berjalan dengan baik dan sukses.Para juri yang kesemuanya terdiri dri para guru dan pegawai di lingkungan SMA Negeri 3 Karimun telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Bahkan salah seorang guru yang ikut menjadi salah seorang juri mengatakan bahwa kreativitas anak-anak ini sungguh hebat. Mereka tampil dengan baik sekali.
Mengulas tentang lomba 'da'i-da'iyah' yang kebetulan guru ini dipercaya panitia sebagai salah seorang jurinya, dia mengatakan bahwa para peserta lomba ini sangat berbakat. "Banyak peserta yang berbakat dan sebaiknya dibina terus," katanya menjelaskan. Penjelasan ibu guru ini sejalan dengan fakta ramainya siswa/ wi sekolah ini yang memang mampu berdakwah spontan di depan teman-temannya.
Selama ini memang selalu ditampilkan para siswa dalam kegiatan Pembinaan Rohani setiap Jumat Pagi. Program Pembinaan Rohani yang setiap Jumat diadakan, sudah jarang sekali diisi oleh para guru. Dalam setiap semester justeru lebih sering siswa yang tampil memberikan tausiah dari pada gurunya. Dan ini memang sengaja diatur oleh guru Pendidikan Agama yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut.
Apa yang dapat dipetik dari kegiatan kali ini adalah bahwa para siswa kembali membuktikan kepada para gurunya bahwa mereka mampu berkreasi untuk meraih prestasi. Syabasy, para siswa khususnya para pengurus dan pembina OSIS atas telah suskesnya kegiatan itu.***
Mengulas tentang lomba 'da'i-da'iyah' yang kebetulan guru ini dipercaya panitia sebagai salah seorang jurinya, dia mengatakan bahwa para peserta lomba ini sangat berbakat. "Banyak peserta yang berbakat dan sebaiknya dibina terus," katanya menjelaskan. Penjelasan ibu guru ini sejalan dengan fakta ramainya siswa/ wi sekolah ini yang memang mampu berdakwah spontan di depan teman-temannya.
Selama ini memang selalu ditampilkan para siswa dalam kegiatan Pembinaan Rohani setiap Jumat Pagi. Program Pembinaan Rohani yang setiap Jumat diadakan, sudah jarang sekali diisi oleh para guru. Dalam setiap semester justeru lebih sering siswa yang tampil memberikan tausiah dari pada gurunya. Dan ini memang sengaja diatur oleh guru Pendidikan Agama yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut.
Apa yang dapat dipetik dari kegiatan kali ini adalah bahwa para siswa kembali membuktikan kepada para gurunya bahwa mereka mampu berkreasi untuk meraih prestasi. Syabasy, para siswa khususnya para pengurus dan pembina OSIS atas telah suskesnya kegiatan itu.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda