BREAKING NEWS

Minggu, 21 April 2019

Jalan Menuju Dewan Bisakah Berjalan?

PERTAMA memang diajak. Diajak ikut bergabung di partai. Itulah awalnya. Saya ingat, waktu itu, sekitar Oktober 2016. Pak Rafiq, yang adalah Bupati Karimun, baru saja terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Karimun periode 2017-2022. Sebagai Ketua Tim Formatur, dia tengah menyusun kepengurusan partai berlambang batang beringin itu.
Saya tentu tidak pernah bermimpi, waktu itu akan diajak masuk partai. Saya masih seorang PNS. Masih seorang guru. Masih sebagai Kepala SMA Negeri 3 Karimun. Tapi satu hari di awal bulan itu, saya ditelpon seseorang. Orang itu adalah orang yang saya tahu begitu dekat dengan bupati. Bukan ajudan, tapi sering masyarakat memandangnya sebagai ajudan bupati.

"Bapak minta ikut masuk pengurus Golkar," katanya di telpon. Tentu saja saya kaget. Heh, jangan bergurau, kata saya dengan nada gurau pula. Saya memang menganggap itu candaan dia. Jangan main-main. Saya PNS yang terang dilarang masuk pengurus atau anggota partai politik. Kurang lebih begitu kata saya menjawab telponnya.

Tapi dia tetap menjelaskan pesan ketua Golkar terpilih itu. Katanya itu permintaan bupati. Sebagai seorang guru, yang nota bene adalah bawahan bupati (saat itu SMA masih di bawah Pemda Kabupaten) pastilah saya tidak bisa begitu saja menolak. Saya menjawab diplomatis, jika itu baik untuk Kabupaten Karimun, saya akan lakukan.

Singkat cerita, akhirnya saya menjadi anggota partai, menjadi pengurus partai dan belakangan juga dicalonkan sebagai salah seorang Caleg (Calon Anggota Legislatif) dari Partai Golkar. Pertanyaan saya waktu itu, apakah bisa saya meneruskan langkah itu? Di satu sisi, konon untuk maju sebagai Caleg diperlukan dana yang tidak sedikit. Di sisi lain, saya tidak tidak tertalu tertarik dengan hingar-bingar politik yang menurut orang kebanyakan sangatlah kotor. Kotor?

Ya, kotor karena para politisi dan rakyat yang ada di sekeliling pilitik itu juga sudah terlanjur kotor pikirannya jika bicara politik. Mulai dari sogok-menyogok ketika mendaftar, ketika kampanye hingga ketika akan menentukan pilihan. Apakah saya akan mampu dan mau berjalan seperti cerita-cerita itu?

Itulah pertanyaan pokok yang mendera pikiran dan perasaan saya dalam meneruskan langkah sebagai Caleg. Tapi, sudahlah. Bismillah, saya coba memulainya.***

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.