PERSAHABATAN yang terbangun bertahun-tahun dapat saja rusak atau terganggu dalam sekejap di musim Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) atau Pemilu (Pemilihan Umum) yang rutin dihelat bangsa kita. Indonesia yang sudah memulai Pilkada serentak pada 2018, dan akan melaksanakan helat Pemilihan Umum yang lebih luas pada tahun 2019, tentu saja berpotensi akan terjadinya kekisruhan dan perselisihan.
Kekisruhan dan perselisihan diantara satu orang dengan lainnya, atau diantara satu kelompok dengan kelompok lainnya bisa terjadi oleh banyak hal. Kekisruhan dan perselisihan mudah tersulut yang disebabkan oleh salah paham, salah pengertian dan berbeda pendapat untuk satu-satu masalah berkaitan dengan Pemilu.
Dengan begitu banyak partai, banyak calon (kandidat) wakil partai dan banyaknya manusia yang terlibat sebagai pemilih, segala kemungkinan bisa terjadi. Gesekan antara perorangan dan atau kelompok bukanlah sesuatu yang mustahil. Tersebab oleh perbedaan pilihan saja orang bisa bertelagah antara suami-isreri dalam rumah tangga. Begitulah faktanya.
Maka bersiap dan akan melaksanakan Pemilu tahun ini dan tahun nanti, mari kita luruskan hubungan pertemanan dan hubungan persahabatan di antara kita. Luruskan? Ya, diluruskan. Khawatir, selama ini hubungan itu lebih disebabkan oleh kepentingan belaka. Selama kepentingan masih terpenuhi, maka hubungan pertemanan terjaga rapi. Tapi ketika kepentingan terusik dan sesuai lagi, bisa jadi persahabatannya ikut terusik.
Inilah yang mesti diluruskan. Kita boleh berbeda partai atau berbeda pilihan meskipun mungkin sama partai. Tapi kita tidak boleh merusak hubungan persahabatan dan pertemanan kita. Pilihan itu hanya masalah kesempatan kita untuk memutuskan pilihan, satu diantara sekian banyak yang dapat dipertimbangkan. Dan setelah kita memilih salah satu, maka selesailah urusan pemilihan. Kehidupan pun akan kembali seperti semula.
Bagaimana jadinya, jika pasca pemilihan yang disertai 'putusnya hubungan perseahabatan' tentu akan menjadi persoalan di waktu seterusnya. Maka, marilah kita jaga hubungan baik kita sesama kita di dalam wadah Negara dan Daerah kita agar kita tidak sampai merusak hubungan persahabatan kita. Semoga!
Kekisruhan dan perselisihan diantara satu orang dengan lainnya, atau diantara satu kelompok dengan kelompok lainnya bisa terjadi oleh banyak hal. Kekisruhan dan perselisihan mudah tersulut yang disebabkan oleh salah paham, salah pengertian dan berbeda pendapat untuk satu-satu masalah berkaitan dengan Pemilu.
Dengan begitu banyak partai, banyak calon (kandidat) wakil partai dan banyaknya manusia yang terlibat sebagai pemilih, segala kemungkinan bisa terjadi. Gesekan antara perorangan dan atau kelompok bukanlah sesuatu yang mustahil. Tersebab oleh perbedaan pilihan saja orang bisa bertelagah antara suami-isreri dalam rumah tangga. Begitulah faktanya.
Maka bersiap dan akan melaksanakan Pemilu tahun ini dan tahun nanti, mari kita luruskan hubungan pertemanan dan hubungan persahabatan di antara kita. Luruskan? Ya, diluruskan. Khawatir, selama ini hubungan itu lebih disebabkan oleh kepentingan belaka. Selama kepentingan masih terpenuhi, maka hubungan pertemanan terjaga rapi. Tapi ketika kepentingan terusik dan sesuai lagi, bisa jadi persahabatannya ikut terusik.
Inilah yang mesti diluruskan. Kita boleh berbeda partai atau berbeda pilihan meskipun mungkin sama partai. Tapi kita tidak boleh merusak hubungan persahabatan dan pertemanan kita. Pilihan itu hanya masalah kesempatan kita untuk memutuskan pilihan, satu diantara sekian banyak yang dapat dipertimbangkan. Dan setelah kita memilih salah satu, maka selesailah urusan pemilihan. Kehidupan pun akan kembali seperti semula.
Bagaimana jadinya, jika pasca pemilihan yang disertai 'putusnya hubungan perseahabatan' tentu akan menjadi persoalan di waktu seterusnya. Maka, marilah kita jaga hubungan baik kita sesama kita di dalam wadah Negara dan Daerah kita agar kita tidak sampai merusak hubungan persahabatan kita. Semoga!
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda