BERITA yang terlanjur beredar di media cetak (salah satu koran di Kepri) pada hari Selasa (03/11) dan di media online pada hari yang sama perihal Kiblatul Amin (KA) yang ada di Karimun membuat para anggota jamaah itu meradang. Mereka, lewat beberapa orang pengurusnya menyampaikan keberatannya kepada Ketua MUI Kabupaten Karimun, H. Azhar Hasyim. Melalui SMS, salah seorang pengurus KA meminta Azhar Hasyim menjelaskan (klarifikasi) pernyataan yang dimuat koran dan media online itu.
Berita yang dikesalkan kelompok KA itu adalah sebuah berita dengan judul 'MUI Awasi Aliran Sesat di Karimun' yang isinya dianggap menyudutkan KA. Mereka merasa tidak ada yang salah dengan kelompok yang mereka ikut. Berita itu dinggap memvonis bahwa KA adalah aliran sesat sebagaimana MUI Karimun menganggap ajaran aliran Syiah Karimun sesat. Jamaah KA tidak mau dianggap sesat.
Munculnya berita itu adalah karena wartawannya yang menulis berita atas sambutan Ketua MUI ketika pengukuhan pengurus MUI Kecamatan Ungar dan Belat hari Senin (02/ 11) atau sehari sebelumnya. Besoknya, muncullah berita yang menyesakkan dada jamaah KA.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan berita itu. Jika diamati dan dianalisis dengan seksama, tidak ada satu kalimat pun pernyataan Ketua MUI Karimun yang mengatakan KA adalah aliran sesat. Hanya saja, tidak dapat dipungkiri bahwa penafsiran terhadap rangkaian kalimat dan dikaitkan dengan judul beritanya, maka jamaah menganggap berita yang bersumber dari Ketua MUI itu merugikan jamaahnya.
Maka oleh Kakankemenag diambil inisiatif untuk memanggil pihak-pihak yang dianggap saling berhadapan itu. Selain pengurus MUI dan pengurus KA yang hadir, ikut juga diundang beberapa orang polisi yang ternyata juga sudah mendengar kesalahan persepsi ini. Ada polisi dari Polres Karimun dan ada juga beberapa orang polisi dari Polsek Meral.
Pertemuan klarifikasi itu berjalan dengan lancar dengan masing-masing pihak memberikan penjelasannya. Setalah diskusi yang cukup lama itu selesai, oleh Kakankemenag diingatkan kembali bahwa jika KA Karimun ini memang tidak sesat semoga saja kelak di kemudian hari tidak ada informasi yang sebaliknya. Bagaimanapun MUI memang berkewajiban untuk mengawasi akidah umat dan mengawasi jika ada aliran-aliran sempalan yang sesat. Saat ini memang banyak sekali aliran-aliran yang ternyata sengaja dibuat untuk menyesatkan umat Islam.
Perihal berita tentang Darmoga yang dalam beberapa informasi dikatakan sebagai zat yang seolah-olah dituhankan oleh jamaah KA, menurut penjelasan Sutarno yang merupakan salah seorang guru dalam jamaah KA, itu tidak benar. Kata Sutarno, "Jika ada orang mengatakan bahwa Darmoga adalah nama yang dianggap zat mahakuasa, zat yang memberi rezeki dan lain sebagainya, maka itu hanyalah bohong saja. Tidak ada ajaran dalam KA yang seperti itu. Mungkin ada oknum yang tidak suka ke KA dan mengatakan demikian," kata Sutarno.
Semua peserta pertemuan sepakat agar di Karimun negeri berazam yang menjadikan 'iman dan takwa' sebagai azam pokok dalam membangun dan mengelola daerah ini, jangan sampai ada aliran sesat yang justeru bertentangan dengan azam tersebut.***
M. Rasyid Nur
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda