MASIH ingat catatan saya sebelumnya? Silakan lihat di sini. Ya,
yang pasti masih segar bagaimana narasumber PTK, (Ibu Dahlia Olga) mengatakan
kepada Bapak-Ibu guru yang ikut workshop bahwa untuk membuat PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu yang
penting dan sangat diutamakan adalah kemauan untuk memperbaiki pembelajaran.
Apapun yang terjadi pada saat dan selama pembelajaran hendaknya menjadi perhatian kita
sebagai guru. Bukan hanya sekadar mengajar tapi harus ada usaha memperbaiki pembelajaran. Mengajar memang merupakan
pengabdian kita pada dunia pendidikan. Dengan dedikasi yang tinggi dan
kesadaran tinggi semestinya kita sebagai pengajar/ guru pasti akan terpanggil
untuk memperbaiki cara, gaya, metode atau apa saja tentang mengajar kita agar berhasil dengan baik. Ya, gaya
mengajar inilah sebenarnya yang merupakan salah satu sasaran penyusunan PTK.
Menurut ibu Olga, pengoptimalan serta pengombinasian metode dan model
pembelajaran yang pas sebagai alasan dari penilitian tindakan kelas, sehingga
sebagai guru kita senantiasa mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas. Menurut
beliau sebenarnya kita adalah sutradara hebat di dalam kelas untuk menciptakan
suasana yang membuat pemain (siswa-siswi) kita hanyut dalam memainkan perannya
(sebagai peserta pembelajaran).
Penilitian Tindakan Kelas merupakan cara kita untuk mengatakan bahawa guru
melaksanakan salah satu dari 4 kompetensi yang harus dimiliki guru. Pertama,
profesional, ya profesionalitaslah yang membuat kita senantiasa ingin lebih
dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Karena pada dasarnya orang yang
profesional selalu mencari cara untuk membuat siswa-siswinya lebih hebat
darinya untuk memahami materi yang diajarkan.
Penelitian Tindakan Kelas pada dasarnya adalah hal sederhana dan harus kita
lakukan untuk perbaikan kualitas mengajar kita. Karena setiap yang kelas
kita ajar mempunyai karakater siswa yang berbeda-beda. Sehingga untuk itu kita
harus bisa membuat/ memadukan keterampilan mengajar kita antara pengetahuan,
metode dan model yang seharusnya sudah kita ketahuai sebelum menjadi guru.
Inilah profesionalitas itu, sepanjang hanyat guru harus belajar sehingga ia
bisa mengajar dengan cara yang benar-benar bisa menghasilakn siswa yang kreatif
pula.
Mungkin disinilah letak kelemahan kita sebagai pendididk/ guru, karena pada
dasarnya kita sendiri belum bisa menentukan mana motode dan model pembelajaran,
sehingga kita tidak bisa melaksanakan PTK. Inilah yang saya rasakan setelah
mendengarkan penjelasan dari ibu Olga Dahlia. Begitu banyak metode dan model
pembelajaran yang sebenarnya dapat kita kombinasikan untuk memciptakan suasana
belajar yang menyenangkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran menciptakan
siswa yang kreatif.
Dari penjelasan ibu Olga, mungkin paparan di bawah ini bisa menjadi sedikit pengetahuan yang berguna. Jika ada kekurangan bisa ditambah lagi oleh teman-teman yang membaca goresan saya ini :
- Buatlah persiapan untuk melaksanakan PTK (proposal PTK) dengan melihat kondisi dari setiap kelas yang kita ajar, tetapkan kelas untuk dijadikan tujuan pembuatan PTK dengan membuat pertanya masalah apa serta solusi dari pemecahan masalah serta tujuan dari pembuatan dari pembuatan PTK ini.
- Ajukan kepada pihak sekolah (Waka Kurikulum dan atau ke Kepala Sekolah)
- Waktu untuk melaksanakan PTK dari membuat proposal sampai selesai penulisan PTK adalah 2-5 bulan dengan siklus pembelajaran minimal 2 kali (2 kali pertemuan untuk melihat keberhasilan PTK)
- Buatlah persiapan untuk memulai PTK, antara lain : Format penilitian untuk siswa (sebagai upaya untuk perbaikan dalam pembelajaran, Format untuk pengamat untuk penilaian dari cara mengajar kita, Bukti bahwa PTK benar-benar dilaksanakan dengan foto dari siklus dari PTK yang mencerminkan dari pelaksanaan PTK dikelas yang diteliti, Absen kehadiran siswa, maupun semua yang dapat menentukan dari keberhasilan dari pelaksanaan PTK ini
- Memulai membuat Penelitian Tindakan Kelas dengan membuat Bab 1 yang berisi Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Bab 11 Kajian pustaka yang berisi materi pelajaran yang menjadi subejek penelitian serta gambaran dari metode dan model pembelajaran yang akan digunakan dalam PTK. Bab 111. Metode Penelitian berisi setting penelitian, subjek dan objek penelitian, prosedur penelitian tindakan kelas dan langkah-langkah serta rencana penelitian. Bab IV pembahasan Bab V Kesimpulan dan Saran.
Inilah saya pikir kesimpulan dari
hasil workshop PTK itu yang dapat saya ambil intinya yang kebetulan saya ikut
bersama rekan-rekan guru SMA Negeri 3 Karimun beberapa waktu lalu. Semoga saja
akan menjadi berguna untuk kita semua. Jika ada kekurangan dari informasi ini
silakan komentar ya sahabat pembaca.
Ayo, mari kita menulis lagi, membuat PTK lagi. Sebagai guru, kita memang tidak akan bisa melepaskan dari tugas membuat PTK ini. Jika ingin selalu ada perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran, maka PTK-lah solusinya. Semoga bermanfaat.***
SITI NURBAYA, seorang pendidik bertugas di SMA Negeri 2 Karimun
Ayo, mari kita menulis lagi, membuat PTK lagi. Sebagai guru, kita memang tidak akan bisa melepaskan dari tugas membuat PTK ini. Jika ingin selalu ada perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran, maka PTK-lah solusinya. Semoga bermanfaat.***
SITI NURBAYA, seorang pendidik bertugas di SMA Negeri 2 Karimun
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda