BREAKING NEWS

Kamis, 29 Oktober 2015

Bagaimana Guru Berpacu

DI TENGAH keinginan dan harapan kita, terutama yang terdengar disuarakan Pemerintah untuk bersaing dengan bangsa-bangsa di negara-negara di dunia luar sana, seorang guru akan berpikir bagaimana itu dapat dimulai dan direncanakan di bangku sekolah. Tidak karena ego berlebihan, jika guru selalu berpikir bahwa untuk segala harapan dan tujuan, akan lebih mudah dan sejatinya dimulai dari sekolah.


Saat ini kita tetap merasa bangsa dan negara kita masih dalam posisi sebagai bangsa dan negara 'berkembang' yang masih dalam usaha mencoba keluar dari istilah itu. Niat keluar itu tidaklah salah dan tidak juga berlebihan. Sangatlah ideal dan mulia jika bangsa kita menyatakan harus berusaha menjadi bangsa dan negara yang maju juga.

Di tengah usaha yang terasa tidak mudah, serbuan dan 'propokasi' bangsa dan negara maju terus meringsek kita. Celakanya, jika pejabat dan para pengambil keputusan bangsa ini seperti tidak menyadari bahwa serangan-serangan itu akan terus diarahkan ke bangsa dan negara kita. Indonesia adalah potensi raksasa di segala-galanya. Wilayah yang luas, penduduk yang besar, alam yang kaya dan banyak lagi, adalah bagai mutiara yang menggoda bangsa-bangsa maju itu.

Maka jika ada banyak yang menggoda agar bangsa dan negara kita terjebak ke lobang dan perangkap negara-negara maju itu, itu adalah realita yang akan terus ada. Saat ini, misalnya yang lagi 'hit' dan presiden kita, Jokowi kelihatannya akan segera termasuk ke perangkap itu adalah TPP (Trans Pasiphik Partnership) yang digagas dan dilaksanakan Amerika dan konco-konconya. Setelah di kawasan Asean dan Asia kita sebenarnya masih dalam posisi terjebak oleh organisasi-organisasi yang mirip, dan akibatnya kita semakin kelihatan benar-benar menjadi pasarnya negara-negara lain itu, maka sejatinya Pemerintah janganlah latah dulu untuk menjadi anggota TPP itu.

Tapi apapun yang membuat bangsa ini sibuk, sesungguhnya bagi guru dan orang-orang yang bergelut di ranah pendidikan, maka sekolah adalah penentu dari semua itu. Jika saat ini --dalam waktu yang sudah sangat lama, sudah 70 tahun masa merdeka-- kita terus menjadi negara tertinggal, itu jelas karena pendidikan. Jika kita masih tidak mampu bersaing dalam berbagai hal di muka bumi ini, itu jelas disebabkan oleh pendidikan kita yang belum juga mampu mengajarkan dan membuktikan. Jika posisi kita tetap saja berada di belakang negara-negara lain (walaupun sebagian negara itu lahirnya di belakang kita) itu sudah diyakini semua orang disebabkan oleh pengaruh pendidikan.

Maka jalan utama yang wajib ditempuh adalah mengefektifkan pendidikan ini sebagai sarana perubahan di berbagai bidang. Guru, saatnya berpacu dengan lajunya kemajuan yang diraih bangsa dan negara lain. Apa yang salah dengan cara dan sistem pendidikan kita, para guru harus memperhatkannya. Intinya, bagaimana guru mampu berpacu mengejar ketertinggalan bangsa dan negara kita, itulah yang harus dilaksanakan. Bisakah? Tentu harus bisa. Guru wajib yakin dan akan mampu melaksanakannya.***

M. RASYID NUR, seorang pendidik yang bermastautin di Karimun.
Ingin anak-didiknya melebihi apa yang dimilikinya.

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.