BREAKING NEWS

Rabu, 30 Desember 2015

Ketika Raja Berpesan: Bercintalah dengan Nabi

MASYARAKAT Karimun, khususnya kaum muslimin/ mat berkesempatan mendengarkan pesan raja pada hari Senin (28/12) lalu. Pada hari itu, Pemda (Pemerintah Daerah) Kabupaten Karimun secara khusus mendatangkan raja dari Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang ke Karimun hanya untuk memberi pesan-pesan kepada masyarakat Karimun. Untukm acara-acara seperti itu, Pemda memang sudah lazim mendatangkan orang-orang 'hebat' dari luar Karimun. Namanya juga hari mulia bulan bahagia, perlu ada nuansa dan suasana lain untuk masyarakat. Kalau orang lokal, itu sudah biasa.

Pemda melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Keagamaan, Setda Kabupaten Karimun kali ini hanya mendatangkan orang provinsi. Sebenarnya untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa-masa lalu lazimnya pengisi acara didatangkan tokoh yang sudah bertaraf nasional. Pernah datang ke sini AA Gym, Arifin Ilham, Yusuf Mansur, dan banyak lagi. Mereka datang ke Karimun untuk mengisi tausiah agama pada hari-hari mulia seperti maulid nabi, israk-mikraj, tahun baru hijriyah dan lain sebagainya. Acara kali ini juga acara yang sama, memperingati lahirnya Nabi Muhammad SAW yang lebih populer dengan sebutan maulid nabi.

Untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad 1437 H (2015) ini Pemda mendatangkan Al-ustaz H. Raja Sofyan dari Tanjungpinang. Pak Raja (begitu orang menyapa) sudah diundang (diboking) sejak beberapa bulan lalu untuk mengisi tausiah agama peringatan maulid errasul ini. Sebelumnya, kebetulan dia juga diundang untuk mengisi acara doa selamat yang disejalankan dengan wirid bulanan Pemda Karimun. Pak Raja mengisi tausiah singkat waktu itu. Dan dia menjelaskan bahwa dia akan datang lagi karena sudah diberi informasi sebelumnya untuk mengisi acara peringatan maulid nabi.

Ada banyak pesan agama yang disampaikannya malam peringatan maulid ini. Dari latar belakang munculnya tradisi memperingati maulid nabi sampailah kepada kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan cinta kepada nabi. Sebagai umat Muhammad, jangan sampai tidak mengerti mengapa maulid nabi diperingati. Dan sebagai bukti umat mencintai nabinya, wajiblah dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu Pak Raja bertausiah.
Peringatan Maulid Nabi di Rumah Bupati, 2015

Tentang budaya mengenang sejarah ini, pak ustaz mengulangjelaskan bahwa di masa Rasulullah ada, memang tidak ada budaya ulang tahun kelahiran sebagaimana sekarang dilakukan. Dalam alquran atau dalam hadits pun tak ada pernyataan nabi yang menyuruh atau pernah mengadakan peringatan hari kelahirannya. Barulah di zaman sahabat dan sesudahnya tradisi maulid nabi diperingati. Tujuannya, tak lain tak bukan kecuali untuk memompa kembali semangat umat untuk mencintak nabinya. Waktu itu, dalam waktu ratusan tahun sejak nabi wafat, umat Islam mulai kehilangan gairah dan motivasi dalam beragama. Susah-payah yang sudah dilakukan nabi dalam menyebarkan Islam, kelihatannya akan hilang begitu saja jika tidak ada usaha memotivasi umat kembali.

Ide dilakukannya peringatan kelahiran Muhammad adalah untuk menumbukan kembali rasa cinta umatnya kepada pemimpinnya. Sebagai nabi akhir zaman, yang Tuhan sudah katakan tidak akan ada lagi agama penyelamat umat (manusia) kecuali Islam yang dibawa Muhammad, maka para sahabat dan ulama gundah jika kelak agama ini akan punah. Maka salah satu jalan adalah menumbuhkan rasa cinta kepada sang Rasul agar ajarannya kembali dilaksanakan. Itulah sebabnya peringatan-peringatan kelahiran nabi Muhammad dilaksanakan.

Jadi, mencintai rasul inilah yang menjadi tema mengapa maulid nabi dilaksanakan. Mencintai Rasulullah Saw adalah syarat mutlak agar agama yang dibawanya bertahan dan berkembang sebagaimana mestinya. Kejayaan Islam di masa Rasulullah dan beberapa generasi sahabat  sesudahnya, adalah karena begitu kental dan tingginya rasa cinta umat kepada Muhammad. Tidak mudah mencintai nabi namun wajib kita usahakan. Dalam tausiahnya pak Raja mengajak para jamaah yang hadir malam itu untuk bercinta dengan Rasulullah. Bercinta dalam makna mempunyai rasa cinta yang tinggi kepada nabi pembawa ajaran keselamatan itu. Hanya cara itu umat Islam akan kuat dalam melaksanakan syiar Islam yang dibawa Rasulullah. Kekuatan dan kekompakan sesama seagama akan menjadi pengikat tumbuh kembangnya Islam.***

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.