MASYARAKAT di manapun, termasuk di Kabupaten Karimun selalu menjadikan prosesi mengantar dan menjemput jamaah haji sebagai bukti terbinanya sahabat sejati di hati sanubari. Lihatlah, di Karimun, misalnya betapa kekompakan dan persahabatan terwujudkan mulai dari ketika mengantarkan --satu setengah bulan lalu-- sampailah kepada penjemputan, seperti kemarin, Ahad (17/ 10) siang hingga petang bahkan hingga malam itu.
Ketika mengantarkan jamaah calon haji, 42 hari lalu, masyarakat Karimun memang sangat menonjol dalam membuat dan mengikuti berbagai acara mengantar jamaah calon haji. Mulai dari kegiatan walimatussafar yang diadakan secara pribadi di rumah-rumah sendiri sampai kepada kegiatan yang dilaksanakan oleh orgnaisasi dan instansi, semuanya selalu ramai. Selalu dihadiri oleh banyak masyarakat.
Seorang calon haji yang menyelenggarakan acara 'mengantar haji' di rumahnya, lazimnya tidak saja dikunjungi oleh para tamu undangan yang diundang, bahkan rekan-rekan kenalan yang lupa diundang juga berkenan datang. Masyarakat di sini selalu berpikir positif bahwa acara walimatussafar itu adalah kesempatan bersilaturrahim untuk mendoakan teman-teman, handai-tolan yang akan berangkat haji. Dari keikhlasan mendoakan keselamatan teman-teman itu, berharap pula suatu hari nanti akan mendapat giliran menjadi dhuyufurrahman. Itulah sebabnya selalu diusahakan untuk datang mendoakan.
Di Bairurrahman (Foto AH) |
Di organisasi-organisasi juga ada porsesi mengantar haji. Dan biasanya juga ramai yang memenuhi acara ini. Begitu pula ketika pemerintah (dari kecamatan hingga ke kabupaten) mengadakan acara mengantar haji, selalu saja masyarakat memenuhi kegiatan itu. Begitulah yang terjadi ketika masyarakat mengantarkan jamaah calon haji waktu itu. Dari rumah dinas kediaman bupati (tempat bisanya diadakan acara berlevel kabupaten) hingga sampai mengantar ke pelabuhan bahkan hingga ke Batam, masyarakat Karimun selalu ramai dan menampakkan kekompakan. Di pelabuhan (Karimun), di Asarama Haji dan di Embarkasi(Batam) orang-orang Karimun selalu ada.
Seperti hari Ahad kemarin itu, ketika jadwal kepulangan jamaah haji Karimun sudah tiba, masyarakat Karimun berbondong-bondong ke tempat-tempat yang sudah ditentukan sebagai tempat penyambutan. Jamaah haji Karimun tidak hanya ditunggu di Karimun saja oleh masyarakatnya. Ratusan masyarakat bersama pemerintah, pagi-pagi sudah berangkat ke Batam untuk menyambut jamaah yang akan landing di Hang Nadim pada siang harinya. Pemerintah bersama masyarakat langsung menyambut ke bandara Internasional di Batam itu. Dan ketika prosesi 'penerimaan jamaah haji oleh pemerintah provinsi' diadakan di Asrama Haji Batam, kelihatan juga begitu ramainya masyarakat Karimun menanti. Berbanding masyarakat daerah lain, masyarakat Karimun kelihatan menonjol sekali jumlahnya. Itulah ompakan masyarakat Karimun.
Penuh-sesak masyarakat menanti jamaah haji juga kelihatan di pelabuhan, khususnya di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Panitia penjemputan sebenarnya sudah mengumumkan bahwa para jamaah haji nantinya akan langsung ke Masjid Baiturrahman sebagai tempat penyerahan kembali para jamaah haji ke keluarga. Para penanti dan keluarga, diarahkan untuk berkumpul di masjid saja. Namun masyarakat tetap ingin menyambutnya di pelabuhan. Perjumpaan pertama setelah 42 hari, tentu akan menjadi kesan yang membahagiakan. Itulah sebabnya para penjemput dan simpatisan tetap menyemut di pelabuhan Baru selanjutnya ke masjid yang sudah ditentukan.
Acara Mengantar Haji Dinas Pendidikan |
Efek kekompakan sejati ini ternyata juga berimbas kepada penuhnya jamaah solat Isya di Masjid Beiturrahman Tanjuungbalai Karimun malam Ahad ini. Selain para jamaah haji yang baru kembali dari Tanah Suci ditambah keluarga dan saudara-mara dan pejabat yang mengiringinya, tentu juga jamaah aasli masjid sendiri ikut solat bersama. Karena jamaah baru menginjakkan kaki di Bumi Berazam sekitar pukul enam setengah malam (ba'da magrib) maka acara seremoni penyambutan dan penyerahan jamaah haji dilaksanakan setelah solat Isya. Karena itu pula beg itu ramainya jamaah Isya malam ini.
Sesungguhnya, yang membuat penjemputan jamaah haji ini begitu meriah dan wah, tidak lain disebabkan oleh nilai-nilai kebersamaan yang dimiliki masyarakat. Seperti diulangsampaikan oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq malam itu bahwa masyarakat Karimun memang terkenal dengan kekompakannya. Sikap itu pulalah yang dijadikan modal dasar dalam menyukseskan pembangunan di negeri Melayu ini. Semoga saja sikap 'sahabat sejati' itu terus dijaga dan dikembangkan oleh seluruh masyarakat. SELAMAT DATANG JAMAAH HAJI, SELAMAT MENJADI HAJI MABRUR di negeri berazam Karimun.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda