PESAN utama bupati, malam --Sabtu, 05/09/15-- ini adalah agar para Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Karimun saling menjaga satu sama lain. "Jangan berharap segalanya kepada TPHD," pesannya sambil menyebut salah seorang CJH yang kebetulan ditugaskan sebagai petugas haji daerah tahun ini. Sebaiknya saling menjaga satu sama lain, begitu pesannya lagi.
Dalam sambutan dan pengarahan Pak Bupati, H. Nurdin Basirun di rumah kediaman bupati malam ini, bupati yang sudah mengundurkan diri karena sedang menjadi calon Wakil Gubernur Kepri, itu meminta kepada semua JCH Karimun agar tidak egois. Jangan ingin menang sendiri. Walaupun diharapkan setiap JCH mampu menjadi dan melaksanakan haji mandiri, namun sikap tolong-menolong tetap harus ditunjukkan. "Jadikanlah model tolong-menolong antara satu orang dengan orang lainnya itu sebagai model JCH Kabupaten Karimun," pintanya.
Dengan kiasan yang lebih singkat, Pak Nurdin menyebutnya dengan istilah saling Menjaga Haji. Maksudnya antara calon haji yang satu dengan yang lainnya, hendaklah saling menjaga, saling memelihara dan saling menolong untuk kelancaran manasik haji nanti. Jangan terlalu mengharapkan bantuan kepada Ketua Regu (Karu) atau Ketua Rombongan (Karom) yang sudah ditentukan di Tanah Air. Karu-Karom hanya akan mengatur dan mengkoordinir sesuai tugasnya agar tetap terjaga kesatuan dan kekompakan di setiap kelompok JCH.
Pak Nurdin sengaja mengingatkan pentingnya kemandirian JCH mengingat TPHD (Tim Pemandu Haji Daerah) yang ditugaskan Pemerintah Daerah (Pemda) Karimun juga sama dengan jamaah lainnya. Yang jelas sama-sama belum pernah menunaikan ibadah haji. Artinya, sama-sama untuk pertama kali pergi haji. Jadi, pengalaman yang sama tentu akan lebih baik sama-sama membantu saja.
Sambil bergurau, pak bupati juga mengatakan bahwa pada tahun haji 1436 ini TPHD kita adalah seorang yang badannya tidak terlalu besar. "Tuh, lihat badan TPHD-nya kecil saja," gurau Pak Nurdin sambil menunjuk Pak Usman Abd. Rahman yang tahun ini menjadi TPHD Kabupaten Karimun. Lelaki yang sehari-hari bertugas sebagai Kabag Kesra dan Keagamaan Sekda Kabupaten Karimun, itu hanya tersenyum mendengar gurauan orang nomor satu yang tengah mencalonkan diri menjadi orang nomor dua di Provinsi Kepri. Pak Nurdin memang hanya bergurau saja. Belyau, jika berpidato memang selalu suka membuat humor.
Sambil bergurau, pak bupati juga mengatakan bahwa pada tahun haji 1436 ini TPHD kita adalah seorang yang badannya tidak terlalu besar. "Tuh, lihat badan TPHD-nya kecil saja," gurau Pak Nurdin sambil menunjuk Pak Usman Abd. Rahman yang tahun ini menjadi TPHD Kabupaten Karimun. Lelaki yang sehari-hari bertugas sebagai Kabag Kesra dan Keagamaan Sekda Kabupaten Karimun, itu hanya tersenyum mendengar gurauan orang nomor satu yang tengah mencalonkan diri menjadi orang nomor dua di Provinsi Kepri. Pak Nurdin memang hanya bergurau saja. Belyau, jika berpidato memang selalu suka membuat humor.
Saling menjaga haji adalah sikap yang memang sejatinya dimiliki dan dilaksanakan oleh para JCH. Bukan hanya untuk kelompok JCH dari Karimun atau Provinsi Kepri, namun JCH dari manapun. Dengan tiga atau empat juta manusia berkumpul di satu tempat, betapa akan sulitnya dalam beraktivitas. Ketika di Masjid Haram atau di Nabawi, sudah pasti akan berebut ingin masuk ke dalamnya. Apalagi ketika melaksanakan wukuf di Arafah, sudah pasti sangat banyak kendala yang akan dihadapi.
Setiap satu keloter akan ada kurang lebih 400-an jamaah yang di Arafah akan ditempatkan pada tenda yang sama. Dengan satu Ketua Keloter plus beberapa Karom dan Karu, maka saling koordinasi dan saling membantu akan sangat menentukan kelancaran pelaksanaan haji setiap anggota. Di sinilah dibutuhkan saling menjaga haji antara antara satu dengan lainnya. Kekurangan dan kelemahan pada diri kita, kiranya dibantu dan ditutupi oleh orang lain. Begitu pula sebaliknya.
Pesan yang disampaikan oleh Bupati Karimun itu merupakan pesan yang sangat penting bagi JCH, khususnya buat JCH Karimun. Apa yang selama ini sudah dibuktikan oleh JCH Karimun setiap tahun, semoga itu menjadi model dalam rangka saling menolong antara sesama calon haji, khusus untuk musim haji 1436 ini. Bupati ingin JCH 1436 yang merupakan tahun terakhir dalam masa kepemimpinannya yang sudah dua periode itu, tidak sampai terganggu perjalanannya. Jika tahun-tahun lalu lancar, maka untuk tahun terakhir masa tugasnya itu, Pak Nurdin juga ingin sukses.
Inti pesan bupati dengan istilah menjaga haji tentu saja bagaimana setiap diri jamaah calon haji dari Karimun senantiasa menjaga kebersamaan, kekompaakan dan persahabatan yang kokoh. Konsep dan nilai-nilai pertemanan itu hendaklah dibuktikan selama perjalanan dan pelaksanaan haji nanti. Karimun sebagai 'negeri berazam' yang senantiasa mengutamakan nilai-nilai keagamaan dan persehabatan, sudah seharusnya tercermin dalam dan selama pelaksanaan haji di Tanah Suci. Itulah harapan dan pesan bupati. Semoga!***
Setiap satu keloter akan ada kurang lebih 400-an jamaah yang di Arafah akan ditempatkan pada tenda yang sama. Dengan satu Ketua Keloter plus beberapa Karom dan Karu, maka saling koordinasi dan saling membantu akan sangat menentukan kelancaran pelaksanaan haji setiap anggota. Di sinilah dibutuhkan saling menjaga haji antara antara satu dengan lainnya. Kekurangan dan kelemahan pada diri kita, kiranya dibantu dan ditutupi oleh orang lain. Begitu pula sebaliknya.
Pesan yang disampaikan oleh Bupati Karimun itu merupakan pesan yang sangat penting bagi JCH, khususnya buat JCH Karimun. Apa yang selama ini sudah dibuktikan oleh JCH Karimun setiap tahun, semoga itu menjadi model dalam rangka saling menolong antara sesama calon haji, khusus untuk musim haji 1436 ini. Bupati ingin JCH 1436 yang merupakan tahun terakhir dalam masa kepemimpinannya yang sudah dua periode itu, tidak sampai terganggu perjalanannya. Jika tahun-tahun lalu lancar, maka untuk tahun terakhir masa tugasnya itu, Pak Nurdin juga ingin sukses.
Inti pesan bupati dengan istilah menjaga haji tentu saja bagaimana setiap diri jamaah calon haji dari Karimun senantiasa menjaga kebersamaan, kekompaakan dan persahabatan yang kokoh. Konsep dan nilai-nilai pertemanan itu hendaklah dibuktikan selama perjalanan dan pelaksanaan haji nanti. Karimun sebagai 'negeri berazam' yang senantiasa mengutamakan nilai-nilai keagamaan dan persehabatan, sudah seharusnya tercermin dalam dan selama pelaksanaan haji di Tanah Suci. Itulah harapan dan pesan bupati. Semoga!***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda