Terima Kasih, Sahabat Sejati

BOLEH jadi ini sepele bagi seseorang tapi cukup serius bagi orang lainnya. Pemberian alias oleh-oleh dari seorang sahabat, bisa saja biasa-biasa bagi orang terdekat tapi boleh jadi pula begitu hebat buat yang lainnya. Tidak seberapa bagi orang tertentu api sangat penting dan berkesan sekali bagi yang lainnya pula. Setiap orang bisa berbeda dalam menerima sebuah pemberian.

Maaf, saya harus berbagi cerita di halaman ini. Ini benar-benar karena rasa haru dan bangga serta gembiranya saya menerima sebuah hadiah. Dua hari lalu, saya mendapat penjelasan dari isteri saya. Katanya saya mendapatkan oleh-oleh dari salah seorang guru. Sambil memperlihatkan dua bingkisan berwarna biru karena hanya terbungkus plastik transparan, isteri saya mengatakan bahwa salah satunya adalah hadiah dari seorang teman.

"Ini hadiah dari Pak Sainal, Pa." Begitu penjelasan isteri saya ketika dia membuka tasnya dan mengelarkan bingkisan itu sepulang dari sekolah. Pak Sainal baru saja kembali dari kampung (Jawa) yang pada Idul Fitrri kemarin berlebaran di kampung halaman. Begitu tambahan penjelasan dari isteri saya.

Saya tentu saja bangga bahkan agak terkejut ketika di awal dijelaskan oleh isteri. Saya jelas tidak membayangkan itu. Benar, kalau dulu dia pernah menjadi salah seorang guru yang saya pimpin di SMA Negeri 2 Karimun. Pak Sainal adalah guru Olahraga yang bersama-sama guru lain membuat SMA Negeri 2 Karimun cukup maju di bidang olahraga. Kurang lebih tujuh tahun saya bersama dia di sekolah yang dengan jumlah siswa yang sangat ramai itu.

Ya, Pak Sainal adalah guru di sekolah yang saya pimpin, waktu itu. Tapi itu sudah lama. Sudah kurang lebih 10 tahun lalu. Jika saya dan dia masih berhubungan sampai sekarang, itu hanya hubungan pertemanan yang memang tidak mungkin kami putus. Sekali berteman, ya selamanya tetaplah harus berteman. Ini memang perinsip saya selama ini. Apalagi ada ajaran agama yang mengingatkan agar silaturrahim dan persahabatan tetap harus dijaga dan dibina dalam kehidupan kita. Kita dijanjikan akan mendapat berkah panjang umur dan murah rezeki, jika mau terus bersilaturrahim. Nah, lho apa kita tidak mau?

Kini, persahabatan yang sudah begitu lama itu, benar-benar mendatangkan rezeki bagi saya. Saya mendapatkan bingkisan bahan pakaian seragam KORPRI dari Pak Sainal, sahabat sejati itu. Tidak perlu melihat harga bahan itu, tapi ingatlah nilainya. Saya percaya, tidak akan bisa dinilai dengan uang atau harta lainnya pemberian itu. Keikhlasan sahabat dalam memberi sesuatu, itulah nilai tertinggi dari segalanya. Apalagi, bahan itu pastilah berguna bagi saya yang seorang Pegawai Negeri. Bukankah pada hari-hari tertentu ada keharusan seorang PNS untuk memakai seragam Korpri?

Terima kasih, Pak Sainal. Terima kasih, sahabat sejati. Saya sangat yakin, persahatan kita adalah kunci segalanya atas oleh-oleh yang Pak Sainal berikan kepada saya. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih atas pemberian ini. Semoga Allah memberi berkah dan Dia juga akan memberi rezeki yang melimpah untuk Pak Sainal dan keluarga, amiin.***