BOLEH jadi yang terpikirkan ketika berlebaran adalah aneka makanan dan minuman sebagai jamuan yang disediakan. Setidak-tidaknya, begitulah perasaan sebagian kita, terutama anak-anak dan yang berpikirnya masih seperti anak-anak. Puasa sebulan menjadi sebab harapan akan aneka makanan dan minuman itu menjadi tumpuan.
Tentu saja itu tidak berlebihan. Keinginan makan dan minum yang sudah tertahan selama sebulan, jelas akan serasa dilampiaskan di masa lebaran. Ketika bedug akhir Ramadhan berdentuman di waktu magrib yang diikuti takbir pertanda masuknya Syawal, maka serasa merdekalah selera yang sudah terkungkung sebulan penuh.
Namun, inti pokok dari berlebaran adalah selain memastikan bahwa kita sebagai umat Islam telah sukses meraih derajat takwa (target puncak dari puasa) juga momen penting untuk memperkokoh jalinan silaturrahim sesama muslim bahkan dengan non muslim lainnya. Di hari lebaran, kita berkesempatan untuk saling melakukan kunjungan ke rumah-rumah handai tolan, saudara dekat maupun jauh dan kepada siapapun yang boleh jadi kita belum saling kenal. Dalam kunjungan ke rumah-rumah yang sudah dibudayakan, tidak selalu karena ada hubungan pertemanan atau persaudaraan.
Selepas solat id, lazimnya muslim akan saling berkunjung ke rumah siapa saja setelah tentunya mendahulukan sanak keluarga, terutama orang tua. Saling berkunjung ke rumah-rumah untuk saling memberi dan meminta maaf adalah ciri khas berlebaran di Indonesia. Di situ pula kita saling menjamu tamu dengan aneka makanan dan minuman yang sudah disediakan sebelumnya. Kombinasi antara saling bertemu dengan menjamu selera itulah yang diharapkan kian memkokoh hubungan silaturrahim.
Memupuk, memperkokoh atau memulai hubungan silturarahim sesama manusia tiada lain tujuannya adalah untuk mempertahankan dan memperkuatkan terus kebersamaan. Dengan rasa bersama, akan kokoh juga rasa persatuan dan kesatuan yang akan menjadi modal utama dalam meraih dan memeprjuangkan kekuatan dan kesejahteraan. Kebersamaan adalah kunci untuk membuka berbagai kesulitan dan menjadi dasar untuk meletakkan perencanaan dan pelaksanaan segala sesuatu. Hanya dengan jaminan kebersamaanlah kita akan mampu meraih apapun yang kita mau.
Jadi, pada hakikatnya berlebaran itu adalah cara terbaik untuk menjalin, memperkuat dan terus membangun kebersamaan di antara kita. Maka, marilah kita berlebaran sekaligus untuk memperkuat kebersamaan.***
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda