SIANG Selasa (02/08) itu adalah hari bersejarah. Setidak-tidaknya bersejarah bagi daerah Karimun, kabupaten yang terkenal sebagai negeri berazam nan indah. Bertempat di ruang rapat Mawar Merah Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, ditandatangani sebuah naskah. Naskah itu bernama Kesepakatan Menjaga Kedamaian, Kesatuan dan Persatuan di Kabupaten Karimun. Naskah itu lahir setelah melewati Rapat Koordinasi yang dilangsung dipimpin oleh Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim. Sebagai ketua pembina berbagai organisasi masyarakat dan keagamaan, Pak Wabup langsung merespon berbagai kejadian di luar Karimun sebelum berdampak buruk kepada kehidupan umat beragama di Kabupaten Karimun.
Rapat pagi menjelang siang itu, dihadiri oleh Kapolres Karimun, Pak Armaini dan Dandim Karimun, Pak Ketut selain para pimpinan berbagai agama yang ada di Kabupaten Karimun. Dari agama Islam hadir atas nama Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia), Sekretaris Umum MUI, HM. Rasyid Nur; dari Katolik, hadir pendeta, Selamat Saragih serta dari beberapa agama lain seperti Kristen Protestan, Budha dan Khong Huchu. Hadir juga dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun yang diwakili oleh Sekretaris Kemenag, H. Jamzuri. Selain itu juga hadir Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Karimun, Hurnaini dan beberapa orang stafnya. Termasuk juga yang hadir dari beberapa ormas dan tokoh masyrakat lainnya.
Giliran Penandatanganan oleh MUI |
Rapat dimulai pukul 09.05 yang langsung dibuka dan dipimpin oleh Wakil Bupati, Pak Anwar Hasyim dengan memberikan gambaran pentingnya situasi yang kondusif, aman dan nyaman seperti saat ini tengah berlangsung di kabupaten ini. "Sejak dilantik pada Maret lalu, saya sudah beberapa kali ingin mengadakan rapat koordinasi semacam ini," kata Pak Anwar membuka pengarahan awalnya. Kekisruhan umat yang terjasdi di beberapa daerah di luar Karimun, juga disinggung oleh mantan Sekda Kabupaten Karimun itu. "Saat ini isu dan berita yang berkembang adalah tentang kerusuhan di Tanjungbalai, Sumut," katanya. Dia mengingatkan agar kerusuhan itu tidak merembes ke daerah kita. Itulah inti rapat koordinasi ini. Demikian Pak Anwar menjelaskan.
Pak Kapolres dan Pak Dandim dalam pidato pengarahannya ketika diberi kesempatan oleh Pak Wabup, sama-sama berharap agar kekisruhan yang terjadi di tempat-tempat lain tidak sampai terjadi pula di daerah kita ini. Untuk itu, kesepakatan yang nanti akan dihasilkan pada pertemuan ini benar-benar dapat menjadi pedoman dan pengikat kita untuk berbuat yang lebih baik demi daerah kita. "Mari kita membuat kesepakatan untuk sama-sama menjaga perdamaian, kesatuan dan persatuan daerah Karimun ini," kata Pak Dandim dalam sambutannya.
Suasana Rapat |
Di akhir rapat, disepakati beberapa point kesepakatan yang pada intinya semua pimpinan --agama dan pemerintah-- setuju untuk menjaga kedamaian daerah dengan mengingatkan umat masing-masing untuk saling pengertian, saling memahami dan saling menolong antara satu dengan lainnya. Jika terjadi kesalahpahaman antar umat beragama, juga disepakati untuk diselesaikan secara musyawarah-mufakat. Jika itu tidak tercapai, disepakati juga untuk menylesaikannya secara hukum. Tidak boleh ada yang bertindak secara sepihak tanpa memusyawarahkannya dengan pihak-pihak terkait.
Naskah kesepakatan itu ditandatangani oleh semua pimpinan agama dengan disaksikan/ ditandatangani juga oleh Kapolres, Dandim, Wakil Bupati dan Bupati. Walaupun bupati tidak hadir dalam rapat, sebagai Kepala Pemerintahan kabupaten, dia akan menandatangani naskah itu setelah nanti selesai ditandatangani oleh pihak-pihak lainnya.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda