
Tapi sampai dua jam berikutnya, malam itu Johan Arifin, lelaki yang mengalami kecelakaan (bertabrakan sesama kendaraan roda dua) belum juga siuman. Dia memang bersuara, seperti berbicara sendiri, walaupun tidak jelas apa yang disebutnya. Dia memang seperti gelisah, tapi tetap tidak menyahut ketika dipanggil. Dia seperti tidak mendengar apa yang diucapkan orang-orang di sekelilingnya. Infus tetap terpasang pada salah satu tangannya karena dia memang tidak bisa makan dan minum. Suara erang, mendengus dan seperti mengigau, terus terdengar dari mulutnya. Tapi matanya seperti dipejamkannya. Bahkan hingga esok hari Pak Arifin (begitu tokoh masyarakat Sungai Raya, Meral itu disapa) tidak juga sadarkan diri. Akhirnya oleh keluarga dia dibawa ke Batama, merujuk ke rumah sakit yang lebih besar dan lengkap peralatannya di sana. Penasehat pengurus IKK itu dibawa ke Rumah Sakit Budi Mulia untuk diperiksa lebih jauh oleh dokter spesialis saraf.
Sore Ahad (14/02) itu Pak Arifin meninggalkan RSUD Karimun dan selanjutnya akan dibawa ke Rumah Sakit Budi Mulia, Batam. Keluarganya yang sudah mengurus sejak malamnya, ikut dalam ambulance yang membawanya ke Pelabuhan Karimun. Dengan menumpang Kapal Very Ocianna tujuan Harbour Bay, sekitar pukul 17.15 Pak Arifin mengharungi laut Karimun. Tentu saja menjelang malam, penumpang kapal terakhir Karimun- Batam itu sampai di Pelabuhan Harbour Bay, Batam.
Menurut informasi, malam itu Pak Arifin sudah diperiksa dokter dan dipersiapkan untuk operasi di bagian kepalanya. Menurut dokter, hasil scan menunjukkan kalau di bagian kepalanya ada gumpalan darah. Itulah penyebab mengapa dia tidak juga sadar sejak kejadian malam naas itu. Besar kemungkinan Pak Arifin tidak menggunakan helm ketika mengendarai motornya malam itu. Saya memang tidak bertanya detail tentang peristiwa kecelakaan itu.
Hari Senin, menurut informasi dari salah seorang teman yang mendapatkan berita dari keluarga yang mendampingi ke Batam, Pak Arifin sudah selesai menjalani operasi pembersihan gumpalan darah di bagian dalam kepalanya. Konon dia sudah sadar tapi belum melewati masa kritis. "Mujur tak dapat dirayu, malang tak dapat ditolak", begitu bunyi peribaha; malam Senin itu dia menghembuskan nafas terakhirnya. Keluarganya harus merelakan Pak Arifin untuk menghadap-Nya.
Berita kematian itu penyebar cepat khususnya melalui media online di Karimun. Di salah satu akun facebook, Selasa pagi itu sudah diposting foto Pak Johan Arifin dengan baju merah tengah duduk di sofa merah dengan satutus berbunyi, Telah berpulang kerahmatullah bpk Johan Arifin tadi malam 15/2/2015 di RS Budi Mulia Batam.insya Allah jenazah di berangkat kan kekarimun 07 pagi ini. Seandai nya ada keluarga /andai tolan yg mau melayat nya. Sila datang kekediaman sungai pasir gg Al falah meral. Dan seandai nya semasa hidup beliau ada terdapat kesilapan dan kesalahan mohon lah kira nya di maaf kan...semoga Allah swt mencucuri rahmat ke atas beliau..amiin. Status yang ditulis oleh akun dengan nama Azaruddin Ismail itu, dilike oleh ratusan teman dengan begitu banyak komentar. Dan berita kematian itu menyebar cepat di Karimun, kota tempat akan kembalinya jenazah Pak Arifin.
Pagi menjelang siang, jenazahnya sudah sampai di rumah duka, Sungai Raya, Meral. Para pelayat memenuhi rumah duka bahkan sejak di pelabuhan Tanjungbalai Karimun ketika baru sampai. Menjelang siang, pengebumian jenazah bapak yang sudah ditinggal isteri sejak beberapa tahun lalu itu telah selesai. Para pelayat memenuhi rumah dan sepanjang jalan dari rumah ke pekuburan, tempat peristirahatan terakhir Pak Arifin. Selamat jalan, Pak Johan Arifin. Semoga Allah menerima dan menempatkan Bapak di tempat yang paling baik di sisi-Nya.***
Sore Ahad (14/02) itu Pak Arifin meninggalkan RSUD Karimun dan selanjutnya akan dibawa ke Rumah Sakit Budi Mulia, Batam. Keluarganya yang sudah mengurus sejak malamnya, ikut dalam ambulance yang membawanya ke Pelabuhan Karimun. Dengan menumpang Kapal Very Ocianna tujuan Harbour Bay, sekitar pukul 17.15 Pak Arifin mengharungi laut Karimun. Tentu saja menjelang malam, penumpang kapal terakhir Karimun- Batam itu sampai di Pelabuhan Harbour Bay, Batam.
Menurut informasi, malam itu Pak Arifin sudah diperiksa dokter dan dipersiapkan untuk operasi di bagian kepalanya. Menurut dokter, hasil scan menunjukkan kalau di bagian kepalanya ada gumpalan darah. Itulah penyebab mengapa dia tidak juga sadar sejak kejadian malam naas itu. Besar kemungkinan Pak Arifin tidak menggunakan helm ketika mengendarai motornya malam itu. Saya memang tidak bertanya detail tentang peristiwa kecelakaan itu.
Hari Senin, menurut informasi dari salah seorang teman yang mendapatkan berita dari keluarga yang mendampingi ke Batam, Pak Arifin sudah selesai menjalani operasi pembersihan gumpalan darah di bagian dalam kepalanya. Konon dia sudah sadar tapi belum melewati masa kritis. "Mujur tak dapat dirayu, malang tak dapat ditolak", begitu bunyi peribaha; malam Senin itu dia menghembuskan nafas terakhirnya. Keluarganya harus merelakan Pak Arifin untuk menghadap-Nya.
Berita kematian itu penyebar cepat khususnya melalui media online di Karimun. Di salah satu akun facebook, Selasa pagi itu sudah diposting foto Pak Johan Arifin dengan baju merah tengah duduk di sofa merah dengan satutus berbunyi, Telah berpulang kerahmatullah bpk Johan Arifin tadi malam 15/2/2015 di RS Budi Mulia Batam.insya Allah jenazah di berangkat kan kekarimun 07 pagi ini. Seandai nya ada keluarga /andai tolan yg mau melayat nya. Sila datang kekediaman sungai pasir gg Al falah meral. Dan seandai nya semasa hidup beliau ada terdapat kesilapan dan kesalahan mohon lah kira nya di maaf kan...semoga Allah swt mencucuri rahmat ke atas beliau..amiin. Status yang ditulis oleh akun dengan nama Azaruddin Ismail itu, dilike oleh ratusan teman dengan begitu banyak komentar. Dan berita kematian itu menyebar cepat di Karimun, kota tempat akan kembalinya jenazah Pak Arifin.
Pagi menjelang siang, jenazahnya sudah sampai di rumah duka, Sungai Raya, Meral. Para pelayat memenuhi rumah duka bahkan sejak di pelabuhan Tanjungbalai Karimun ketika baru sampai. Menjelang siang, pengebumian jenazah bapak yang sudah ditinggal isteri sejak beberapa tahun lalu itu telah selesai. Para pelayat memenuhi rumah dan sepanjang jalan dari rumah ke pekuburan, tempat peristirahatan terakhir Pak Arifin. Selamat jalan, Pak Johan Arifin. Semoga Allah menerima dan menempatkan Bapak di tempat yang paling baik di sisi-Nya.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda