MGMP Batal Tapi Tak Batal

AGAK aneh bunyinya. Dikatakan batal tapi tak batal. Apa hal? Karena rencana tempatnya lain tapi terlaksananya di tempat lain. Batal tempatnya tapi tidak batal kegiatannya. Itulah maksud judul itu. Haah, tapi tidak perlulah terlalu dipermasalahkan kontradiksi kecil itu. Ikuti saja catatan pendek ini dari alinea awal hingga ke titik terakhir.

Sejatinya, pertemuan bulanan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPS-B (nama satu kelompok MGMP di Kabupaten Karimun) untuk bulan Februari 2016 ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Moro. (Karimun- Moro butuh waktu tempuh di laut kurang lebih satu setengah jam). Tapi itu hasil kesepakatan pertemuan pada bulan sebelumnya. Saat itu, para anggota MGMP (IPS-B terdiri dari Guru Mata Pelajara Ekonomi dan guru-guru Mata Pelajaran Geografi) ini sepakat untuk melaksanakan pertemuan di luar Pulau Karimun.  Ini di luar kelaziman. Biasanya, pertemuan rutin MGMP selalu di Pulau Karimun mengingat jumlah anggotanya yang kebanyakan berada di Karimun serta alasan sulitnya transportasi. Tapi pada pertemuan lalu itu ada usul lain, pertemuannya di Moro.

Menurut informasi seorang anggota, waktu itu, ada usul dari salah seorang guru, "Karena kelompok MGMP kita ini belum pernah mengadakan pertemuan di Moro, sementara anggota kita ada yang di Moro, maka sebaiknya sekali-sekali kita berkunjung pula ke SMA Moro." Begitulah usulan waktu itu. Tentu saja tidak langsung disetujui usulan itu. Pertama, pertimbangannya masalah biaya tranportasi (kapal laut) yang lumayan besar berbanding jika hanya di Karimun saja. Padahal sebagian besar anggota MGMP IPS-B adalah guru-guru sekolah yang ada di Pulau Karimun.

Namun argumen lain menguatkan, mengingat para guru Moro berharap sekolahnya juga dikunjungi karena selama ini mereka saja yang datang ke Karimun. Artinya biaya transportasi yang agak mahal itu sudah selalu dirasakan oleh para guru dari Moro. Kini mereka ingin pula sekolahnya dikunjungi oleh para guru dari Karimun atau dari Buru, misalnya. Argumen ini ditambah dengan kenyataan kelompok MGMP lain yang sudah pernah berkunjung ke Moro. Sebelumnya memang sudah pernah MGMP Bahasa dan MGMP lainnya datang ke Moro. Maka kini guru-guru Moro yang tergabung di dalam MGMP IPS-B ingin pula mengundang rekan-rekannya ke Moro. 

Itulah latarbelakang disepakatinya SMA Negeri 1 Moro sebagai tempat pertemuan untuk bulan Februari ini. Tapi sayangnya, rencana itu batal. Rombongan guru-guru dari Pulau Karimun (dari SMA Negeri 1, 2, 3 dan 4 serta beberap dari guru-guru SMA swasta) sudah berkumpul di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun dan akan membeli ticket Karimun- Moro pagi ini. Sesuai dengan jadwal dan kesepakatan bahwa pada pukul 07.00 para guru harus sudah berada di pelabuhan. Dan sebagian besar guru pagi itu sudah ada di pelabuhan.

Ternyata kapal yang biasanya ditumpangi oleh guru-guru yang akan ke Moro, tidak menerima pembelian tiket ke Moro. Menurut salah seorang guru, kapal Kurnia Jaya tidak berjalan. Padahal itulah satu-satunya kapal yang akan membawa ke Moro pada jam itu. Kapal itu sebenarnya adalah kapal dengan trayek Karimun - Tanjungpinang dengan transit di beberapa pulau, termasuk di Moro. Kapal ini jadwalnya berangkat pada pukul 07.30 dari Karimun dan akan sampai di Tanjungpinang sekitar pukul 10.30. Lalu pada pukul 11.00 kembali pulang ke Karimun dengan kembali singgah di beberapa pulau, termasuk di Moro kembali. Dan dengan kapal ini pula rencana akan kembalinya para guru dari Moro ke Tanjungbalai Karimun sehabis kegiatan MGMP.

Karena tidak bisa berangkat ke Moro, maka para guru mengubah haluan perjalanannya pagi itu. Dari rencana ke Moro, disepakati pertemuannya di Pulau Karimun saja. Tepatnya, SMA Negeri 2 Karimun dijadikan lokasi pertemuan. Jadi, pertemuannya batal di SMA Negeri 1 Moro, namun tidak dibatalkan pertemuan itu karena dipindah ke SMA Negeri 2 Karimun. Para guru tidak ingin merugi dengan terbuangnya waktu. Maka diadakan jugalah pertemuan MGMP dengan agenda menyusun soal untuk US (Ujian Sekolah) bagi siswa kelas XII. Batal di Moro tapi tidak batal di Karimun.***