BREAKING NEWS

Rabu, 20 Januari 2016

Mantan Waka Itu Sudah Tiada

NAMANYA Asmariansyah. Lengkapnya, Asmariansyah, SPd. Para guru dan siswa menyapanya dengan panggilan Pak Asmari. Guru dengan ijazah sarjana keguruan program Bahasa dan Seni dengan jurusan Bahasa Inggeris itu mengampu Mata Pelajaran Bahasa Inggeris juga di sekolah tempat saya bertugas, SMA Negeri 3 Karimun. Bersama guru-guru lain, kami saling membahu membuat sekolah agar lebih maju. Selama 6 tahun bersama duka dan suka mengelola sekolah.

Ketika awal Pak Asmari tiba, melaporkan SK mutasinya ke SMA Negeri 3 Karimun di bulan Desember 2008 menjelang awal 2009, saya sangat bangga karena kekuatan guru kami bertambah. Sesungguhnya jumlah guru Mata Pelajaran (MP) Bahasa Inggeris memang sudah cukup karena ada Bu Mega, Bu Nofa dan Bu Rini sebelum Pak Asmari datang. Tapi saya tetap menganggap kehadirannya sebagai penambah kekuatan sekolah. Lagi pula Kepala Sekolah tidak berposisi menolak kedatangannya yang membawa SK mutasi dari bupati bernomor KPTS.84/XI/2008 tentang pemindahan Pak Asmari dari pegawai Pemda menjadi guru SMA Negeri 3 Karimun. Sebelum mutasi ke Kabupaten Karimun, dia bertugas di salah satu sekolah di Kota Banjar Baru, Banjarmasin, Kalimantan sana.

Setelah menerima laporan mutasi itu, Pak Asmari ditugaskan mengajar untuk beberapa kelas (rombel) dengan MP Bahasa Inggeris. Walaupun dia juga melaporkan kondisi pisiknya yang tidak terlalu fresh karena ternyata dia mengidap penyakit jantung, tapi dia juga menegaskan bahwa dia benar-benar siap untuk mengajar dan mengampu MP Bahasa Inggeris. Sebagai Kepala Sekolah, saya tetap memberinya jam mengajar sambil terus memantau kondisi pisiknya yang katanya tidak terlalu sehat itu.

Pak Asmari tetap rajin dan bersemangat dalam mengemban tugas. Dengan kondisinya yang sebenarnya tidak boleh terlalu letih, dia ternyata tetap bekerja dengan baik dan bergairah. Begitu bersemangatnya Pak Asmari, dia juga ikut beberapa kegatan ekstra kurikuler seperti kegiatan pramuka. Dia menjadi salah seorang pembina pramuka di sekolah ini.

Ketika pak Asmari dipercaya menjadi salah seorang wakil, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dia ternyata sangat bersemangat bekerja. Dan apakah karena semangatnya yang berlebihan atau karena ada faktor lain, belakangan Pak Asmari mengeluh penyakitnya jantungnya kambuh. Lalu dia berobat dan dirawat beberapa kali di rumah sakit. Belakangan bahkan dia menjalani operasi juantung di Jakarta.

Kondisi pisiknya yang terus menurun, membuat dia minta mutasi ke luar sekolah. Boleh jadi dia sudah tidak terlalu kuat untuk mengampu pelajaran yang harus setiap hari menjumpai siswa. Oleh bupati, Pak Asmari dipindahtugaskan ke Kantor UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Pendidikan Kecamatan Karimun. Dengan SK Bupati  bernomor 101/824.4/BKD/2014 tanggal 24 November 2014 dia pindah ke UPTD Kecamatan Karimun.

Menurut Pak Yelfi Indra, Kepala UPTD Pendidian Kecamatan Karimun, Pak Asmari ternyata cukup bersemangat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai staf di Kantor UPTD. Walaupun dia tahu bahwa jantungnya tidak terlalu sehat, ternyata dia tetap bekerja keras dan bersemangat. "Dia adalah pegawai terbaik," jelasnya ketika memberikan pidato terakhir melepas jenazah di rumah duka.

Apakah karena kelalaian memeliharan dan menjaga kondisi pisiknya, beberapa bulan menjelang ajalnya, dia kembali mengeluh tentang jantungnya. Hanya dialah yang tahu. Yang pasti, beberapa hari menjelang akhir hidupnya, Pak Asmari mengeluhkan kalau kedua kakinya membengkak bagian bawahnya. Bahkan kulit kaki bagian bawah juga mengelupas dan mengeluarkan air agak keruh. Kondisinya juga kian menurun. Tensi darahnya juga sempat mencapai di level terendah. Setelah dirawat beberapa jam di RSUD Karimun, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam.

Pak Asmari yang lahir di Banjarmasin pada 27 September 1963 akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Batam tepat pukul 23.10 WIB Selasa (19/01/16) malam dalam usia 52 tahun. Mantan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 3 Karimun itu kini telah tiada. "Mantan Pak Waka sekolah kita telah tiada," kata selah seorang guru kepada saya. Selamat jalan, Pak Asmari. Semoga mendapat tempat yang baik di sisi-Nya. Amin.***
Penulis: M. Rasyid Nur, Karimun

2 komentar :

  1. Semoga Pak Asmariansyah ditempatkan bersama orang orang yang beriman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, Bu Pon. Insyallah kita (semua) akan berangkat ke sana jika tiba masanya. Terima kasih komentarnya.

      Hapus

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.