PELUNCURAN (lounching) buku "Endless Heppyness,
Selalu Ada Rumput Hijau di Sekeliling Ranjau" karya Rica Irma
Dhiyanti baru-baru ini menarik bagi saya. Kegiatan yang dihelat di Central Park
Gramedia Jakarta hari Sabtu (4/11/17) itu bukan sekadar berjalan dengan baik
dan sukses saja. Ada catatan dan makna tersendiri bagi saya.
Dihadiri oleh puluhan pengunjung, antara lain, Direktur
Utama penerbit Gramedia Utama, Wandi S. Brata, itu satu catatan mengingat tidak
muda mencari kesempatan bos Gramedia ini untuk kegiatan sekadar lounching buku.
Selain itu dihadiri pula oleh salah seorang anggota DPR Dapil Kepri, Ria
Latifah, yang kata Ibu isteri Dubes di Mesir itu dia sudah akan berangkat ke
Luar Negeri pada waktu itu. Tapi dia bersedia meluangkan waktu untuk hadir. Dan
masih ada beberapa orang penting lain yang hadir seperti dari Kemdikbud (Pusat),
dari Kemenag dan Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, serta beberapa pejabat
lain.
Menurut Ica (sapaan Rica Irma Dhiyanti) hadir
juga beberapa dokter sahabat dan yang merawat Ica, para mentor dan guru menulis
Ica serta teman-temannya dari beberapa Daerah dan dri Kabupaten Karimun sebagai
daerah Ica bermastautin. Bahkan dari Karimun hadir tidak kurang 10 orang yang dating
dengan biaya sendiri. Bayangkan.
"Sangat sukses acaranya," kata seorang
pengunjung dari Jakarta, Wijaya Kusumah (lebih populer sebagai Om Jay pakar
blog) yang berkesempatan hadir pada acara lounching yang dilaksanakan langsung
oleh penerbitnya, Gramedia itu. Om Jay yang guru SMP Lab School dan Dosen di
UNJ itu sangat mengapresiasi acara ini. Sudah tempatnya mewah, sebuah mall
hebat di Central Park yang terkenal sangat mewah, dihadiri pula oleh
orang-orang penting, kata Om Jay memuji keberhasilan panitia membuat acara. Dia
mengatakan sudah beberapa kali ikut acara lounching buku, tapi ini memang
terasa lain. Hebat sekali, katanya kepada saya.
Kehadiran Dirut Gramedia sendiri adalah salah
satu indikator kalau peluncuran buku ini sangat serius oleh Gramedia dan itu
artinya sebuah kesuksesan. Menurut informasi bahwa dalam beberapa kali
lounching buku terbitan Gramedia, sangat sulit pak Wandi bisa hadir. Paling,
dia akan menyuruh wakil atau yang mewakilinya untuk hadir. Tapi kali ini dia
langsung hadir dan memberikan sambutan cukup panjang dan inspiratif.
Persabatan atau pertemanan, adalah salah satu kunci dari keberhasilan yang terkandung di sini. Pada kegiatan lounching buku ini ada beberapa keberhasilan, menurut saya. Selain keberhasilan Ica menembus penerbit Nasional, juga keberhasilan menghelat acara peluncuran buku di Ibu Kota ini. Itu pasti tidak mudah.
Kata Ica, untuk meyakinkan bahwa naskah dia layak terbit memang tidak cukup dengan modah isi naskah yang layak baca. Tapi pertemanan antara dia dengan orang-orang tertentu, terkhusus orang-orang yang menentukan di Gramedia adalah kunci penentu juga. Termasuk pertemanan baik Ica dengan Direktur Gramedia, Pak Wandi itu. Itulah, maka acara ini begitu sukses jadinya.
Menjadi MC pada acara ini adalah Glory Oyong yang
kita kenal sebagai selebriti juga. Sementara yang menjadi pembedah buku adalah
Kang Maman Suherman, wartawan senior dari Kompas itu. Pak Wandi memgajak semua
hadirin dan siapa saja untuk terus dan terus membaca. "Jadilah pembaca
buku-buku dan apa saja, termasuk buku Rica ini," ajaknya. Direktur
Gramedia itu mengajak semua kita untuk rajin membaca agar menjadi cerdas, bukan
menjadi licik.
Sementara Kang Mamam dengan panjang-lebar
membedah isi buku Ica dari berbagai perspektif. Mulai dari isinya yang
inspiratif untuk meyakinkan pembaca agar mampu 'berbahagia' hingga ke minat
membaca bangsa Indonesia yang masih sangat rendah. Dan itu perlu ada buku-buku
bagus dan menarik seperti buku Endless Heppyness ini untuk menimbulkan
minat membaca, katanya. Dia juga mengapresiasi terbitnya buku orang Daerah seperti
Ica di penerbit sebesar Gramedia.
Saya sepakat komentar hampir semua pengunjung yang hadir bahwa acara peluncuran buku
ini memang sukses. Jumlah buku yang terjual juga cukup tinggi pada saat
lounching ini. Sebanyak 40-an eksemplar buku terjual dan rata-rata meminta
tanda tangan penulisnya.
Tapi catatan penting bagi saya adalah keberhasilan yang nanti akan membawa maju penulisnya adalah karena pertemanan yang baik antara dia (penulis) dengan orag-orang tertentu dan penentu terbitnya buku itu. Ica berkomunikasi dengan sangat baik dengan pimpinan Gramedia, misalnya. Ica juga memelihara pertemanan sangat baik dengan para mentornya, gurunya, dokternya dan semua orang yang dia kenal. Pertemanan inilah yang yang menjadi kunci dan akan menjadi penentu kemajuan dan kesuksesan ini. Saya yakin, untuk semua hal, pertemanan memang sangat menentukan sukses atau tidaknya. Selamat, Ica dan selamat lounching bukunya.***
Tapi catatan penting bagi saya adalah keberhasilan yang nanti akan membawa maju penulisnya adalah karena pertemanan yang baik antara dia (penulis) dengan orag-orang tertentu dan penentu terbitnya buku itu. Ica berkomunikasi dengan sangat baik dengan pimpinan Gramedia, misalnya. Ica juga memelihara pertemanan sangat baik dengan para mentornya, gurunya, dokternya dan semua orang yang dia kenal. Pertemanan inilah yang yang menjadi kunci dan akan menjadi penentu kemajuan dan kesuksesan ini. Saya yakin, untuk semua hal, pertemanan memang sangat menentukan sukses atau tidaknya. Selamat, Ica dan selamat lounching bukunya.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda