CINTAILAH Rasul kita, Nabi Besar Muhammad Shallallohu Alaihi Wasallam (Saw) karena dialah atas izin Allah yang menyelamatkan kita umat manusia baik di dunia maupun kelak di akhirat. Demikian simpulan yang dapat kita petik dari ceramah Buya Yahya pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw kemarin malam di Tanjungberlian, Kecamatan Kundur Utara (Kuta). Kamis (16/11/17) malam lalu, bertempat di Kuta (Kundur
Utara) Pemda Karimun melaksanakan peringatan Hari Besar Islam, Maulid Nabi Muhammad Saw
Tingkat Kabupaten Karimun, 1439/ 2017 di sana.
Dihadiri oleh para pejabat Kabupaten
Karimun antara lain, Asisten I yang mewakili Bupati Karimun karena bupati masih berada
di luar Daerah. Hadir juga Kabag Kesra dan Keagamaan, M. Yunus dan beberapa
pejabat struktural lainnya serta para tokoh masyarakat dan ratusan masyarkaat Kuta. Memberikan tausiah pada
acara tahunan kabupaten 'bersih-berazam' itu adalah Buya Yahya.
Dipilihnya Kuta sebagai tempat peringatan Hari
Besar Islam Tingkat Kabupaten adalah untuk lebih memeratakan kesempatan
masyarakat Kabupaten Karimun mendengarkan ceramah dari para dai kondang yang
diundang oleh Pemda Kabupaten Karimun. Inilah kebijakan bupati, H. Aunur Rafiq
sejak beberapa waktu belakangan ini, mengubah pusat kegiatan keagaman berlevel
kabupaten, tidak di satu tempat saja. Kegiatan yang biasanya selalu dipusatkan
di Ibu Kota Kabupaten, Tanjungbalai Karimun, kini digilir-gilirnya di beberapa
daerah di luar Ibu Kota Kabupaten.
Ratusan Masyarakat Bersama Pejabat/ Tokoh Hadir |
Dengan kebijakan ini, kesempatan mendengarkan
tausiah dari para ustaz yang didatangkan dari jauh, dapat pula dirasakan oleh
masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari Ibu Kota Kabupaten.Kabupaten
Karimun yang terdiri dari ratusan pulau yang dipisahkan laut yang cukup jauh
antara satu pulau dengan pulau lainnya, tentu saja tidak mudah mengumpulkan
masyarakatnya di satu pulau saja. Itulah sebabnya ada kebijakan baru ini.
Buya Yahya dalam ceramahnya menguraikan tentang
perlunya umat Islam menjadi umat yang mencintai Rasul. Bertindak-tanduk
hendaklah karena cinta rasul, kata buya malam itu. Dia mengingatkan, bahwa idak akan mudah mendapatkan
predikat 'cinta rasul' itu, jelas buya di hadapan 750-an jamaah yang memadati
Lapangan Sepakbola Kuta, lokasi acara malam Jumat pernuh berkah itu.
Dari begitu banyak uraian Maulid Errasul yang
disampaikannya, paling tidak ada beberapa intisari yang sebaiknya tidak kita
lupakan dari ceramah belyau. Inti sari ceramah yang disampaikan buya antara lain, misalnya, agar kita
menjadikan putra-putri kita terbiasa bershalawat kepada rasul kita, Muhammad
Saw; berbuat dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari hendaklah kaena kita mencintai rasul; dan bergeraklah untuk
agama kita juga karena mencitai Rasul.
Dengan dalil-dalil ayat dan hadits yang lengkap,
buya meyakinkan pengunjung yang mendengarnya langsung di lapangan atau yang mendengar
melalui media sosial yang disiarkan langsung oleh salah seorang pejabat di
Kesra, buya berharap agar keberadaan Rasul di tengah-tengah kehidupan kita
menjadi sesuatu yang menentukan arah kehidupan kita. Hanya Rasul Muhammad yang
kelak akan memberi syafaat di Yaumil Kiamah. Maka cinta kepada Rasul tidak
boleh berbagi dengan sosok lain, jika itu akan merusak cinta kita kepada nabi
kita.
Bagi kita umat Islam yang yakin, perjuangan kehidupan sebenarnya adalah perjuangan untuk kehidupan abadi kelak di Yaumil Akhir, maka mencintai rasul kita adalah salah satu jalan untuk mendapatkan hasil perjuangan itu sendiri. Mencintai Nabi Muhammad insyaallah kita akan digaransi oleh Allah untuk selamat kelak di saat tiada lagi pertolongan dari manapun. Tidak ada nabi dan rasul terdahulu yang diberikan Allah otoritas untuk memberi umatnya syafaat. Hanya Rasulullah, Muhammad Saw. Oleh kaenanya, amrilah kita menajdi umat pencinta Rasul.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda