SABTU (06/07/17) beberapa hari lalu itu hasil pengelolaan pendaftaran calon siswa baru SLTA sudah diumumkan sekolah-sekolah yang melaksanakan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk Tahun Pelajaran (TP) 2017/ 2018. Dari laporan yang diumumkan sekolah, hampir semua sekolah negeri mempunyai kelebihan calon siswa pendaftar. Artinya, ada calon siswa baru yang akan tertolak karena alasan kuota yang sudah terpenuhi.
Kelebihan pendaftara memang fenomena setiap tahun. Penyebabnya, bisa karena para calon siswa baru selalu mengejar sekolah negeri dipabding sekolah-sekolah swasta yang ada. Selain itu juga disebabkan oleh kenyataan daya tampung sekolah selalu lebih kecil berbanding jumlah calon siswa yang mendaftar. Pemerintah selalu kalah berpacu antara lajunya pertumbuhan calon siswa berbanding pertumbuhan pemabngunan kelas atau sekolah baru.
Lalu bagaimana sikap siswa dan atau orang tua yang anak-anaknya tidak akan diterima? Bahwa sistem zonasi yang diterapkan Pemerintah dimaksudkan agar para calon siswa baru yang bertempat tinggal di sekitar sekolah dapat tertampung, itu ternyata tidak cukup untuk menampung semua. Tetap saja ramai calon siswa yang bakal tidak tertampung jika melihat fakta pendaftaran awal hingga pengumuman kelulusan calon siswa baru itu.
Maka tentu saja orang tua atau siswanya segera harus bertindak untuk memutuskan sekolah-sekolah mana yang dapat dituju agar keinginan untuk melanjutkan pendidikan dapat terus dilaksanakan. Jika harus masuk ke sekolah swasta yang biaya pendidikannya relatif lebih mahal, itupun harus dilakukan. Jika memungkinkan untuk meminta ke sekolah (Pemerintah) agar menampung kuota calon siswa baru di sekolah-sekolah negeri yang menolak karena alasan daya tampung, itu juga jalan terbaik.
Dua jalan inilah yang harus dan ternyata memang ini yang dilakukan oleh para orang tua siswa yang pada tahun ini tidak tertampung sesuai pengumuman awal. Dari beberapa sekolah yang akhirnya membuka kembali kelas baru setelah mendapat izin Pemerintah melalui Dinas Pendidikan diperoleh informasi bahwa akhirnya semua calon siswa yang tadinya tidak/ belum tertampung, kini mereka kembali lega karena dapat diterima juga di beberapa sekolah. Semua sekolah yang semula menolak, sebagian atau semua calon siswanya dapat diterima. Ada juga yang mengalihkan tujuan melanjutkan pendidikannya ke sekolah lain, terutama sekolah swasta yang masih cukup banyak daya tampungnya. Semoga anak-muda generasi penerus bangsa ini dapat menimba ilmu dengan baik dan melanjutkan pembangunan bangsa kita.***
Lalu bagaimana sikap siswa dan atau orang tua yang anak-anaknya tidak akan diterima? Bahwa sistem zonasi yang diterapkan Pemerintah dimaksudkan agar para calon siswa baru yang bertempat tinggal di sekitar sekolah dapat tertampung, itu ternyata tidak cukup untuk menampung semua. Tetap saja ramai calon siswa yang bakal tidak tertampung jika melihat fakta pendaftaran awal hingga pengumuman kelulusan calon siswa baru itu.
Maka tentu saja orang tua atau siswanya segera harus bertindak untuk memutuskan sekolah-sekolah mana yang dapat dituju agar keinginan untuk melanjutkan pendidikan dapat terus dilaksanakan. Jika harus masuk ke sekolah swasta yang biaya pendidikannya relatif lebih mahal, itupun harus dilakukan. Jika memungkinkan untuk meminta ke sekolah (Pemerintah) agar menampung kuota calon siswa baru di sekolah-sekolah negeri yang menolak karena alasan daya tampung, itu juga jalan terbaik.
Dua jalan inilah yang harus dan ternyata memang ini yang dilakukan oleh para orang tua siswa yang pada tahun ini tidak tertampung sesuai pengumuman awal. Dari beberapa sekolah yang akhirnya membuka kembali kelas baru setelah mendapat izin Pemerintah melalui Dinas Pendidikan diperoleh informasi bahwa akhirnya semua calon siswa yang tadinya tidak/ belum tertampung, kini mereka kembali lega karena dapat diterima juga di beberapa sekolah. Semua sekolah yang semula menolak, sebagian atau semua calon siswanya dapat diterima. Ada juga yang mengalihkan tujuan melanjutkan pendidikannya ke sekolah lain, terutama sekolah swasta yang masih cukup banyak daya tampungnya. Semoga anak-muda generasi penerus bangsa ini dapat menimba ilmu dengan baik dan melanjutkan pembangunan bangsa kita.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda