RAMADHAN 1438 (2017) ini termasuk Ramadhan yang istimewa berbanding bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun lalu tradisi Safari Ramadhan lebih dikenal di kalangan Pemda dan beberapa instnasi saja, tahun ini ternyata aparat dengan kostum warna cokelat, Polri mengadakan juga safari di bulan suci, khususnya Polres Karimun. Kapolres Karimun, AKBP Agus Fajarudin menjelaskan ini pada acara FGD (Focus Group Discussion) Jumat (09/06/17) sore di ruang rapat utama (Rupatama) Mapolres Karimun.
Dalam sambutan pada acara yang dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama, H. Afrizal, para pimpinan agama (Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha) serta beberapa pimpinan Ormas Keagamaan, Kapolres menjelaskan tujuan diadakannya FGD yang disejalankan dengan acara berbuka puasa bersama itu. "Selain memperkenalkan diri sebagai Kapolres baru, saya ingin mengajak semua pimpinan agama dan masyarakat di kabupaten ini untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di daerah kita ini," pintanya. Sebagai Kapolres baru, pak Agus F memang perlu memperkenalkan diri dan menyampaikan visi-misinya di kabupaten ini untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan masyarakat.
Selain Kapolres sendiri, menjadi pembicara (nara sumber) pada FGD ini adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, H. Afrizal dan Sekretaris Umum MUI Kabupaten Karimun, HM. Rasyid Nur menggantikan Ketua MUI (H. Azhar Hasyim) yang beralangan hadir. Kapolres dalam paparannya menjelaskan program dan kebijakannya dalam mengelola dan memimpin Kamtibmas se-Kabupaten Karimun.
Ada beberapa program yang disampaikan dan akan dilaksanakan dalam waktu-waktu ini, kata orang nomor satu di Mapolres Karimun itu. Selain rutin melaksanakan razia keselamatan dan keamanan masyarakat, saat ini juga ada program Polisi Cinta Masjid dengan maksud ikut membersihkan masjid, ikut mengamankan masjid dan sekaligus ikut memakmurkan masjid. Polisi mesti mendekatkan hatinya dengan masyarakat. Nah, inilah yang beberapa kali di beberapa masjid dapat dilihat bahwa ramai anggota kepolisian yang ikut jumatan dalam Ramadhan ini. Mereka hadir dengan pakaian dinas lengkap dan solat Jumat bersama dengan masyarakat. Boleh juga disebut, ini adalah Safari Ramadhan Polisi dalam usaha saling mendekatkan hati.
Bagi masyarakat tentu saja ini sangat disambut baik karena polisi bisa semakin dekat dan akrab dengan masyarakat, semakin sering pula masyarakat menyatu dengan polisi dan semakin sering pula kedua komponen ini berbagi komunikasi untuk menjaga dan mengelola keamanan masyarakat. Jika dulu, kesempatan bersama itu sangat terbatas, maka dengan program ini, polisi dan masyarakat akan semakin banyak waktu bersama. Di masjid, adalah waktu-waktu masyarakat (muslim) mendekatkan diri dengan Tuhan yang selama ini terkesan hanya urusan keagamaan saja. Kini, polisi berada di tengah-tengah kesibukan di masjid ini, tentu saja sangat positif hasilnya. Semoga kegiatan Polisi Cinta Masjid ini akan terus berlanjut sepanjang waktu nanti.***
Selain Kapolres sendiri, menjadi pembicara (nara sumber) pada FGD ini adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, H. Afrizal dan Sekretaris Umum MUI Kabupaten Karimun, HM. Rasyid Nur menggantikan Ketua MUI (H. Azhar Hasyim) yang beralangan hadir. Kapolres dalam paparannya menjelaskan program dan kebijakannya dalam mengelola dan memimpin Kamtibmas se-Kabupaten Karimun.
FGD di Mapolres Karimun |
Ada beberapa program yang disampaikan dan akan dilaksanakan dalam waktu-waktu ini, kata orang nomor satu di Mapolres Karimun itu. Selain rutin melaksanakan razia keselamatan dan keamanan masyarakat, saat ini juga ada program Polisi Cinta Masjid dengan maksud ikut membersihkan masjid, ikut mengamankan masjid dan sekaligus ikut memakmurkan masjid. Polisi mesti mendekatkan hatinya dengan masyarakat. Nah, inilah yang beberapa kali di beberapa masjid dapat dilihat bahwa ramai anggota kepolisian yang ikut jumatan dalam Ramadhan ini. Mereka hadir dengan pakaian dinas lengkap dan solat Jumat bersama dengan masyarakat. Boleh juga disebut, ini adalah Safari Ramadhan Polisi dalam usaha saling mendekatkan hati.
Bagi masyarakat tentu saja ini sangat disambut baik karena polisi bisa semakin dekat dan akrab dengan masyarakat, semakin sering pula masyarakat menyatu dengan polisi dan semakin sering pula kedua komponen ini berbagi komunikasi untuk menjaga dan mengelola keamanan masyarakat. Jika dulu, kesempatan bersama itu sangat terbatas, maka dengan program ini, polisi dan masyarakat akan semakin banyak waktu bersama. Di masjid, adalah waktu-waktu masyarakat (muslim) mendekatkan diri dengan Tuhan yang selama ini terkesan hanya urusan keagamaan saja. Kini, polisi berada di tengah-tengah kesibukan di masjid ini, tentu saja sangat positif hasilnya. Semoga kegiatan Polisi Cinta Masjid ini akan terus berlanjut sepanjang waktu nanti.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda