Surat untuk Ketua PMKK

INILAH sepucuk surat, ingin saya sampaikan kepada Ketua PMKK (Persatuan Muballig Kabupaten Karimun) yang budiman. Maaf, saya harus menyampaikannya lewat media seperti blog ini. Saya sedikit kesulitan menghubungi langsung karena nomor HP (Hand Phone) misalnya, saya tidak punya. Dari pada berlama-lama keluhan ini tersimpan, mendingan saya tulis saja surat singkat ini.


Sebenarnya perasaan gundah ini suydah saya kirim ke dunia maya lewat akun FB https://www.facebook.com/mrasyidnur ini. Bunyinya begini,  "Malam keempat, Sabtu (20/ 06) ini berkesempatan bersilaturrahim dengan jamaah masjid Asyafaat, Parit Benut, Meral sesuai jadwal yang sudah ditentukan PMKK. Sayangnya, pengurus PMKK tidak mengirimkan jadwal untuk masjid ini sehingga pengurus tidak tahu siapa penceramah setiap malamnya. Begitu penjelasan jamaah ketika saya hadir. Saya menyarankan agar meminjam ke mesjid terdekat. Sayang, jika memang pengurus PMKK tidak memberi masjid ini jadwal santapan ramadhan itu. Selamat malam, sahabat FB."

Setelah status itu saya publish, ternyata ada beberapa sahabat lain memberi respon. Intinya mereka ada yang sedikit menyesali pengurus masjid yang kurang aktif, tapi ada juga komentar yang meminta pengurus PMKK untuk lebih serius dan berhati-hati dalam mengirimkan jadwal semacam santapan rohani ramadhan itu. Akhirnya saya menulis surat ini kembali sebagai tambahan pernyataan di status itu.

Kepada Ketua PMKK yang Terhormat,
Saya minta maaf karena harus menulis surat ini. Saya ingin menyampaikan sedikit keluhan pengurus masjid sekaligus keluhan saya juga. Sebagai penceramah yang diberi amanah untuk memberi sedikit tausiah di masjid Assaffaat, Sabtu malam itu, saya terkejut mendapat penjelasan bahwa masjid mereka tidak atau belum mendapat jadwal penceramah untuk bulan Ramadhan 1436 ini.

Ketika mereka mereka melihat saya solat Isya bersama malam itu, seorang pengurus (saya tidak tahu persis, apakah dia benar-benar pengurus masjid) yang menjadi pembawa acara mengatakan bahwa mereka tidak tahu siapa penceramah malam itu. Hanya kebetulan mereka mengenal saya sebagai Kepala Sekolah di SMA Negeri 3 Karimun, pembawa acara itu menyimpulkan kalau saya datang untuk memberi tausiah. Lalu dia mempersilakan saya untuk nai podium.

Ketika saya memberikan tausiah, saya menegaskan bahwa saya memang hadir untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab saya sebagai penceramah yang sudah terjadwal. Saya menyarankan agar pengurus mencoba meminjam jadwal santapan rohani Ramadhan itu ke masjid yang berdekatan. Saya percaya, masjid lainnya sudah mendapatkanb jadwal yang disusun oleh PMKK itu.

Sampai di situ saya merasa sudah meluruskan kekeliruan itu. Saya tidak mengatakan kalau pengurus PMKK sengaja tidak mengirimkan jadwal itu. Saya juga tidak mengatakan kalau pengurus lalai. Saya menjelaskan kepada jamaah bahwa jadwal itu boleh jadi menyasar ke masjid lain. Jadi, coba saja tanya atau pinjam ke masjid lain.

Meskipun jamaah Assafaat menurut saya tidak terlalu mempermasalahkan ketiadaan jadwal itu, namun tetap saja saya berharap kepada teman-teman pengurus PMKK untuk mencari tahu, mengapa masjid yang alamatnya cukup jelas dan berada di tepi jalan raya itu sampai tidak mendapatkan jadwal. Semoga rekan-rekan pengurus membaca surat ini.

Demikianlah surat ini saya tulis, sekadar mencurahkan sedikit keluhan jamaah atau pengurus masjid tersebut. Saya tidak bermaksud mencari kambing hitam dari kesalahan ini. Yang penting, ke depan semoga ini tidak terjadi lagi, amin. Selamat malam.***