HARI Sabtu, di sekolah ini biasanya setelah Senam Pagi dilanjutkan dengan aktivitas ekstrakurikuler (ekskul). Tapi hari Sabtu (30/04) kemarin itu para siswa SMA Negeri 3 Karimun ini tidak mengisi waktu --pasca senam-- dengan latihan dan praktik ekskul sebagaimana biasa itu. Ada hajatan besar, ternyata. Hari ini mereka mengadakan kegiatan yang juga penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Sekolah ini memang merasa wajib memperingatinya kaena sudah terprogram dalam Program Osis. Apalagi itu adalah sejarah bangsa. Karena nilai sejarah itulah maka para 'Kartini' di sekolah ini mengadakan acara yang rada unik sebenarnya buat mereka: pertandingan futsal antar wanita. Setiap kelas mengutus satu regu futsal 'kartini' untuk bertanding dengan regu kelas lainnya.
Sebenarnya peringatan Hari Kartini sudah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya. Mengambil momen Apel Senin Pagi, upacara bendera pagi awal pekan itu dijadikan apel memperingati Hari Kartini yang sejatinya diperingati pada 21 April sebagai Hari Kartini. Persis tanggal lahirnya Ibu Kita Kartini, sang pejuang emansipasi wanita itu. Setiap tanggal keramat itulah para wanita bangsa Indonesia mengenang hari Kartini.
Seperti yang dilaksanakan pengurus Osis SMA Negeri 3 Karimun hari Sabtu itu, mereka mengadakan perayaan peringatan Hari Kartini 2016 di lingkungan sekolah sendiri dengan melaksanakan serangkaian acara yang melibatkan siswa. Ada dua kegiatan yang diselenggarakan. Kedua-duanya sepesial untuk siswi alias pelajar puteri. Siswa (putra) cukup sebagai pelaksana saja.
Kedua kegiatan tersebut adalah, acara ke-1) Lomba Merias Wanita antar kelas. Setiap kelas mengutus satu kelompok untuk mengikuti lomba merias. Setiap kelompok terdiri dari dua orang, masing-masing untuk melaksanakan riasan dan satu orang lagi adalah pelajar sebagai orang yang dirias. Cukup asyik, menyaksikan lomba merias ini.
Acara ke, 2) adalah Pertandingan Futsal antar Pelajar Puteri. Yang membuat pertandingan ini menarik adalah karena setiap peserta pertandingan diwajibkan memakai kostum sarungan. Artinya, semua pemain dalam satu grup futsal itu wajib memakai kain sarung. Jika tidak bisa menyediakan/ menggunakan baju ala kartini, dibolehkan menggunakan baju lain. Namun tetap saja rada lucu karena mereka harus berlari dengan pakaian kain sarungnya. Bayangkan, bagaimana para wanita itu berlari mengejar dan menendang bola dengan berpakaian sarung seperti itu.
Menurut pengurus Osis yang bertindak sebagai panitia pelaksana, pertandingan futsal antar kelas ini menggunakan sistem gugur. Ada 8 regu dari 8 kelas (X dan XI) yang ada di SMA Negeri 3 Karimun ikut bertanding. Mengapa hanya kelas X dan XI saja, karena kelas XII sudah tidak ada lagi di sekolah setelah mereka menyelesaikan UN dan Perpisahan beberapa waktu lalu.
Para guru dan pelajar lain yang menyaksikan pertandingan futsal 'antar kartini' itu kelihatan sangat antusias dan bergembira. Mereka bersorak bukan sekadar memberi support kepada tim futsal kelasnya, tapi lebih karena gaya lucu para pemain futsal itu. Pastilah kenangan itu akan menjadi catatan kenangan berkesan bagi semua yang ikut dan yang menyaksikannya.***
Sekolah ini memang merasa wajib memperingatinya kaena sudah terprogram dalam Program Osis. Apalagi itu adalah sejarah bangsa. Karena nilai sejarah itulah maka para 'Kartini' di sekolah ini mengadakan acara yang rada unik sebenarnya buat mereka: pertandingan futsal antar wanita. Setiap kelas mengutus satu regu futsal 'kartini' untuk bertanding dengan regu kelas lainnya.
Sebenarnya peringatan Hari Kartini sudah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya. Mengambil momen Apel Senin Pagi, upacara bendera pagi awal pekan itu dijadikan apel memperingati Hari Kartini yang sejatinya diperingati pada 21 April sebagai Hari Kartini. Persis tanggal lahirnya Ibu Kita Kartini, sang pejuang emansipasi wanita itu. Setiap tanggal keramat itulah para wanita bangsa Indonesia mengenang hari Kartini.
Seperti yang dilaksanakan pengurus Osis SMA Negeri 3 Karimun hari Sabtu itu, mereka mengadakan perayaan peringatan Hari Kartini 2016 di lingkungan sekolah sendiri dengan melaksanakan serangkaian acara yang melibatkan siswa. Ada dua kegiatan yang diselenggarakan. Kedua-duanya sepesial untuk siswi alias pelajar puteri. Siswa (putra) cukup sebagai pelaksana saja.
Kedua kegiatan tersebut adalah, acara ke-1) Lomba Merias Wanita antar kelas. Setiap kelas mengutus satu kelompok untuk mengikuti lomba merias. Setiap kelompok terdiri dari dua orang, masing-masing untuk melaksanakan riasan dan satu orang lagi adalah pelajar sebagai orang yang dirias. Cukup asyik, menyaksikan lomba merias ini.
Acara ke, 2) adalah Pertandingan Futsal antar Pelajar Puteri. Yang membuat pertandingan ini menarik adalah karena setiap peserta pertandingan diwajibkan memakai kostum sarungan. Artinya, semua pemain dalam satu grup futsal itu wajib memakai kain sarung. Jika tidak bisa menyediakan/ menggunakan baju ala kartini, dibolehkan menggunakan baju lain. Namun tetap saja rada lucu karena mereka harus berlari dengan pakaian kain sarungnya. Bayangkan, bagaimana para wanita itu berlari mengejar dan menendang bola dengan berpakaian sarung seperti itu.
Menurut pengurus Osis yang bertindak sebagai panitia pelaksana, pertandingan futsal antar kelas ini menggunakan sistem gugur. Ada 8 regu dari 8 kelas (X dan XI) yang ada di SMA Negeri 3 Karimun ikut bertanding. Mengapa hanya kelas X dan XI saja, karena kelas XII sudah tidak ada lagi di sekolah setelah mereka menyelesaikan UN dan Perpisahan beberapa waktu lalu.
Para guru dan pelajar lain yang menyaksikan pertandingan futsal 'antar kartini' itu kelihatan sangat antusias dan bergembira. Mereka bersorak bukan sekadar memberi support kepada tim futsal kelasnya, tapi lebih karena gaya lucu para pemain futsal itu. Pastilah kenangan itu akan menjadi catatan kenangan berkesan bagi semua yang ikut dan yang menyaksikannya.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda