UNTUK saling bertemu dan bertamu antara satu dengan lainnya tidaklah selalu mudah untuk semua orang. Terutama untuk bertemu dengan seorang pejabat misalnya, selalu terasa agak susah. Selalu saja ada kendala untuk berjumpa jika yang ingin berjumpa itu adalah orang dengan strata atau pangkat yang lebih rendah. Dicari di rumah, mungkin jawabnya di kantor, tapi ketika dicari di kantor ternyata juga tidak selalu ada. Fakta seperti itu adalah kelaziman yang senantiasa ada ketika mencari pejabat khususnya di negara (daerah) kita ini. Tentu saja kenyataan itu pada hari-hari biasa.
Tapi itu tentu tidak berlaku dalam suasana lebaran seperti Iedul Fitri ini, misalnya. Karena adanya tradisi silaturrahim antara satu orang dengan lainnya, maka untuk saling bertemu dalam suasana Iedul Fitri, terasa lebih mudah. Kemudahan ini tidak hanya sesama masyarakat biasa, tapi untuk bertemu pejabat penting pun sedikit lebih mudah.
Kemudahan itu, karena sudah menjadi kebiasaan pula oleh para pejabat--seperti bupati, wakil bupati, sekda, para kadis, dll-- untuk mengadakan acara open house (rumah terbuka) buat masyarakat biasa. Walaupun lama waktunya sangat singkat (biasanya satu hari) saja, namun itu sudah cukup kesempatan buat masyarakat untuk bertemu langsung dengan pemimpinnya.
Pada acara 'rumah terbuka' itulah biasanya masyarakat umum beramai-ramai datang ke rumah pejabat tinggi di daerahnya. Di Karimun, misalnya ada rumah terbuka oleh bupati (H. Aunur Rofiq), wakil bupati (H. Anwar Hasyim), sekda (HTS Arif Fadhillah) yang menerima masyarakat umum se-Kabupaten Karimun. Hari Rabu (06/07) lalu misalnya, rumah kediaman bupati dibanjiri masyarakat untuk datang bersilaturrahim dengan bupati serta isterinya.
Bupati sendiri menyediakan berbagai makanan minuman untuk menyambut dan melayani masyarakat. Tidak hanya di dalamrumah tersedia aneka makanan dan minuman, bahkan di luar rumah pun ada tersedia berbagai makanan. Tampak di halaman yang luas itu aneka makanan yang disediakan oleh bupati dengan mengontrak penjual makanan seperti bakso, miso, mie goreng, es cendol, dan banyak lagi. Biasanya panganan ini dijual oleh pemiliknya untuk masyarakat. Tapi pada hari itu, tidak kurang 5-7 gerobak aneka makanan dan minuman yang dikontrak bupati untuk melayani masyarakat.
Bagi tetamu yang ingin mencicipi makanan yang ada di dalam rumah, juga tersedia makanan seperti nasi, lontong, kueh-mueh dan berbagai menuman. Pada umumnya yang langsung masuk ke dalam rumah adalah para pejabat di kantor bupati atau di kantor lainnya. Pokoknya pada hari itu begitu banyak makanan dan minuman yang tersedia. Dan di rumah wakil bupati serta sekda juga tersedia begitu banyaknya makanan untuk melayani masyarakat.
Indahnya kebersamaan ini tentu saja tidak karena melulu banyaknya makanan dan atau minuman yang tersedia di rumah pejabat. Lebih dari pada itu adalah karena pada hari itu memang terasa begitu mudahnya masyarakat untuk menjumpai pemimpin tertingginya.
Bupati, wakil bupati dan sekda bahkan juga tidak canggung datang berkunjung ke rumah masayarkat. Walaupun tentu saja untuk beberapa orang saja, namun mereka terbukti memang mendatangi rumah rakyatnya. Tahun ini, ketiga pejabat Karimun itu datang bersilaturrahim ke rumah Ketua MUI, ke rumah Pak Jumat, Pak Atan dan beberapa rumah lainnya
Pada iedul fitri 1437 ini, masyarakat Karimun juga berkesempatan bersilaturrahim dengan gubernur Kepri, H. Nurdin Bsirun. Gubernur yang asal Karimun itu kebetulan juga membuat rumah terbuka di Karimun selain mengadakannya di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang. Di Tanjungpinang (Gedung Daerah) diadakan pada hari lebaran pertama (1 Syawal) sedangkan di Karimun (di rumah kediaman pribadinya) diadakan pada 2 Syawal. Masyarakat Karimun datang beramai-ramai selain juga kelihatan pejabat dari provinsi sendiri.
Kemudahan itu, karena sudah menjadi kebiasaan pula oleh para pejabat--seperti bupati, wakil bupati, sekda, para kadis, dll-- untuk mengadakan acara open house (rumah terbuka) buat masyarakat biasa. Walaupun lama waktunya sangat singkat (biasanya satu hari) saja, namun itu sudah cukup kesempatan buat masyarakat untuk bertemu langsung dengan pemimpinnya.
Trio Pemimpin di Rumah Ketua MUI |
Bupati sendiri menyediakan berbagai makanan minuman untuk menyambut dan melayani masyarakat. Tidak hanya di dalamrumah tersedia aneka makanan dan minuman, bahkan di luar rumah pun ada tersedia berbagai makanan. Tampak di halaman yang luas itu aneka makanan yang disediakan oleh bupati dengan mengontrak penjual makanan seperti bakso, miso, mie goreng, es cendol, dan banyak lagi. Biasanya panganan ini dijual oleh pemiliknya untuk masyarakat. Tapi pada hari itu, tidak kurang 5-7 gerobak aneka makanan dan minuman yang dikontrak bupati untuk melayani masyarakat.
Bagi tetamu yang ingin mencicipi makanan yang ada di dalam rumah, juga tersedia makanan seperti nasi, lontong, kueh-mueh dan berbagai menuman. Pada umumnya yang langsung masuk ke dalam rumah adalah para pejabat di kantor bupati atau di kantor lainnya. Pokoknya pada hari itu begitu banyak makanan dan minuman yang tersedia. Dan di rumah wakil bupati serta sekda juga tersedia begitu banyaknya makanan untuk melayani masyarakat.
Silaturrahim dengan Kadisdik |
Indahnya kebersamaan ini tentu saja tidak karena melulu banyaknya makanan dan atau minuman yang tersedia di rumah pejabat. Lebih dari pada itu adalah karena pada hari itu memang terasa begitu mudahnya masyarakat untuk menjumpai pemimpin tertingginya.
Bupati, wakil bupati dan sekda bahkan juga tidak canggung datang berkunjung ke rumah masayarkat. Walaupun tentu saja untuk beberapa orang saja, namun mereka terbukti memang mendatangi rumah rakyatnya. Tahun ini, ketiga pejabat Karimun itu datang bersilaturrahim ke rumah Ketua MUI, ke rumah Pak Jumat, Pak Atan dan beberapa rumah lainnya
Pada iedul fitri 1437 ini, masyarakat Karimun juga berkesempatan bersilaturrahim dengan gubernur Kepri, H. Nurdin Bsirun. Gubernur yang asal Karimun itu kebetulan juga membuat rumah terbuka di Karimun selain mengadakannya di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang. Di Tanjungpinang (Gedung Daerah) diadakan pada hari lebaran pertama (1 Syawal) sedangkan di Karimun (di rumah kediaman pribadinya) diadakan pada 2 Syawal. Masyarakat Karimun datang beramai-ramai selain juga kelihatan pejabat dari provinsi sendiri.
Itulah indahnya kebersamaan dalam suasana lebaran. Tidak kelihatan strata tinggi-rendah antara yang satu dengan yang lainnya walaupun itu antara pejabat dengan rakyat, antara orang sudah dengan orang kaya. Rakyat dan pejabat saling berbaur dan bersatu untuk memperkokoh tali silaturrahim.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda