BREAKING NEWS

Senin, 25 April 2016

Gurindam 12, Jadilah Karakter

BERTEMPAT di Gedung Nasional, Rabu  --20 April 2016-- lalu ada acara istimwa. Istimewa, karena belum pernah ada sebelumnya. Istimewa juga karena dihelat oleh orang 'luar' sana. Para peserta acaranya adalah siswa-siswi SLTA (SMA/ MA/ SMK) se-Pulau Karimun yang terpilih di sekolahnya. Pelaksana acaranya adalah Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi, Tanjungpinang. Artinya, acara ini berlevel provinsi meskipun diadakan di kabupaten. Makanya tidak berlebihan dikatakan ada istimewanya.

Dalam sambutan pengantarnya sebagai pelaksana kegiatan, Kepala Dinas Kebudayaan, Airifn Nasir mengulangjelaskan pesan-pesan mantan Gubernur Kepri (alm) Muhammad Sani yang katanya berharap agar Gurindam 12 karya agung Raja Ali Haji itu dijadikan materi pelajaran tambahan (semacam muatan lokal) di sekolah-sekolah se-Porvinsi Kepri. Intinya, Pak Sani meminta agar Dinas Kebudayaan Provinsi memprakarsai rencana gubernur yang menginginkan Gurindam 12 sebagai dasar karkater masyarakat Kepri, bahkan Indonesia umumnya. "Gubernur ingin hasil sastra ini menjadi dasar budi pekerti dan karakter masyarakat Kepri," kata Arifin.

Untuk harapan mantan gubernur itulah maka kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri melaksanakan berbagai kegiatan yang dikaitkan dengan Gurindam 12. Salah satu kegiatan itu adalah Bedah Gurindam 12 di berbagai daerah kabupaten se-Provinsi Kepri. Dalam sambutan laporannya pada acara pembukaan hari Rabu itu, Arifin menjelaskan bahwa kegiatan Bedah Gurindam 12 ini adalah untuk yang kelima setelah dilaksanakan di Bintan, Tanjungpinang, Batam, dan Lingga. Dua kabupaten yang belum adalah Kepulauan Anambas dan Natuna.

Lebih lanjut Kadisbud Kepri meminta kepada seluruh peserta agar mengikuti acara ini dengan baik. "Ikuti dan pahamilah makna dan isi karya Raja Ali Haji ini dengan baik," pintanya. Kalau dilihat isi Gurindam 12, memang tidak jauh dari pesan-pesan agama (Islam) yang sehari-hari mungkin sudah kita laksanakan. Agama adalah sumber utama isi Gurindam 12. Apa yang ada dalam Gurindam 12 ini juga ada dalam alquran. "Alquran adalah sumber utama inspirasi karya Raja Ali Haji. Sebagai sastrawan yang juga ulama, Raja Ali Haji menjadikan ajaran agama sebagai materi dalam karya sastranya.
Para peserta sasaran dari kegiatan Bedah Gurindam 12 ini adalah para siswa yang ada di Kabupaten Karimun. Mereka terpilih beberapa orang saja dari setiap sekolah yang ditetapkan oleh Disbud Kepri. Melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Kepala Sekolah yang ada di Kabupaten Berazam diminta untuk mengirimkan 3-5 orang siswa sebagai utusan sekolah masing-masing. Penetapan jumlah siswa setiap sekolah juga ditetapkan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi. Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun hanya pelaksana apa yang sudah ditetapkan oleh provinsi.

Narasumber yang ditampilkan panitia kegiatan adalah para budayawan provinsi yang sangat mengusasa masalah gurindam ini. Mereka datang langsung dari Ibu Kota Provinsi, Tanjungpinang. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi sebagai penanggung jawab kegiatan sengaja memilih para pakar yang benar-benar menguasai seluk-beluk gurindam yang merupakan hasil sastra klasik itu. Gurindam populer di awal abad 19 dengan tokoh utamanya adalah Raja Ali Haji. Sampai hari ini, hanya Gurindam 12 inilah yang terkenal sebagai buah sastra para sastrawan Indonesia. Atas keberhasilannya dalam bisang bahasa, Raja Ali Haji sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Sebelum acara pokok, pembahasan Gurindam 12 oleh pakarnya, dalam acara seremoni pembukaan, dua orang yang menguasai cara membaca Gurindam, tampil membawakan Gurindam 12. Dua muda-mudi itu membawakan Gurindam 12 Pasal 12. Jelas sekali dari lirik-lirik yang dibawakan oleh kedua anak muda itu, bagaimana nasihat yang terkandung di dalamnya. Simaklah kalimat-kalimat berikut,
jika hendak mengenal orang berbangsa
lihat kepada budi dan bahasa

jika hendak mengenal orang yang berbahagia
sangat memeliharakan yang sia-sia

jika hendak mengenal orang mulia
lihatlah kepada kelakuan dia

jika hendak mengenal orang yang berilmu
bertanya dan belajar tiadalah jemu

jika hendak mengenal orang yang berakal
di dalam dunia mengambil bekal

jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Betapa hebatnya Raja Ali Haji menggubah kata menjadi sarat makna. Pesan-pesan itulah yang diharapkan dapat menjadi dasar karakter manusia, khususnya masyarakat yang ada di Kepri. Raja Ali Haji sebagai sastrawan Kepri tentu saja diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat Kepri, khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya karena dia juga Pahlawan Nasional.***

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.