TERUTAMA para guru, sejatinya untuk menyongsong tahun (pelajaran) baru haruslah dengan semangat yang juga baru. Tidak membiarkan atau masih menyimpan semangat lama sebagaimana sudah diamalkan di tahun yang sudah berjalan saat ini. Beberapa hari lagi, persisnya hanya empat hari saja lagi --ketika catatan ini ditulis-- segera akan habis tahun 2015 dan mencecah pula kita ke tahun 2016. Hanya beberapa hari saja lagi.
Tepat hari Jumat nanti, hari pertama di tahun baru itu kita akan bersama dengan tahun yang mungkin sudah ditunggu atau boleh jadi tidak terpkirkan begitu, namun tahun baru tetap saja akan datang. Insyaallah kita akan bersamanya. Saat itulah pekerjaan lama tapi akan dijalankan dengan semangat lain, yaitu semangat baru. Siapa saja. Bukan hanya guru yang wajib bersemangat baru. Semua kita, buruh atau pekerja kantor, guru atau pekerja kebun, pedagang dan semuanya. Mestilah kita bersemangat baru.
Jika tahun lalu kita membuka tahun baru di hari Kamis, dan tahun ini lembaran baru akan berawal di hari Jumat, itu dapat pula diartikan bahwa tahun ini kita harus lebih meningkat walaupun sedikit dari pada tahun lalu. Meningkat, tentu saja untuk berbagai hal yang baik dan positif. Keyakinan kita bahwa jika keadan saat ini sama saja dengan yang kemarin, maka itu berarti kita sudah merugi. Dan jika lebih jelek, itu berarti kita berada dalam bahaya dan celaka. Maka tak ada pilihan lain, kecuali bahwa tahun baru yang akan datang wajiblah lebih baik dari pada tahun sekarang.
Jika demikian, maka semangat baru adalah solusi mujarab agar tahun yang akan datang itu tidak mendatangkan bencana. Tekad kuat untuk bisa lebih baik dari pada keadaan tahun sekarang adalah kunci yang akan mengantarkan kita untuk tidak berada dalam bahaya dan celaka.
Meskipun harapan ini berlaku untuk semua orang, namun saya ingin secara khusus menyampaikannya kepada teman-teman guru. Alasannya adalah karena guru tidak akan memperjuangkan keberhasilan diri pribadi, namun di pundak guru juga terdapat beban perjuangan untuk orang lain: siswa atau peserta didiknya. Jika sekadar untuk diri sendiri, tentulah sedikit lebih ringan berbanding jika harus pula memperjuangkan keberhasilan anak-didiknya.
Maka, marilah kita menyongsong tahun baru, 2016 dengan persiapan semangat yang juga baru. Semangat yang tidak saja membara tapi juga terukur dan bergairah untuk tercapainya harapan-harapan yang sebelumnya memang belum tercapai. Selamat memasuki tahun baru, dengan juga bersemangat baru.***
Jika tahun lalu kita membuka tahun baru di hari Kamis, dan tahun ini lembaran baru akan berawal di hari Jumat, itu dapat pula diartikan bahwa tahun ini kita harus lebih meningkat walaupun sedikit dari pada tahun lalu. Meningkat, tentu saja untuk berbagai hal yang baik dan positif. Keyakinan kita bahwa jika keadan saat ini sama saja dengan yang kemarin, maka itu berarti kita sudah merugi. Dan jika lebih jelek, itu berarti kita berada dalam bahaya dan celaka. Maka tak ada pilihan lain, kecuali bahwa tahun baru yang akan datang wajiblah lebih baik dari pada tahun sekarang.
Jika demikian, maka semangat baru adalah solusi mujarab agar tahun yang akan datang itu tidak mendatangkan bencana. Tekad kuat untuk bisa lebih baik dari pada keadaan tahun sekarang adalah kunci yang akan mengantarkan kita untuk tidak berada dalam bahaya dan celaka.
Mendikbud Anies Baswedan dan Guru |
Meskipun harapan ini berlaku untuk semua orang, namun saya ingin secara khusus menyampaikannya kepada teman-teman guru. Alasannya adalah karena guru tidak akan memperjuangkan keberhasilan diri pribadi, namun di pundak guru juga terdapat beban perjuangan untuk orang lain: siswa atau peserta didiknya. Jika sekadar untuk diri sendiri, tentulah sedikit lebih ringan berbanding jika harus pula memperjuangkan keberhasilan anak-didiknya.
Maka, marilah kita menyongsong tahun baru, 2016 dengan persiapan semangat yang juga baru. Semangat yang tidak saja membara tapi juga terukur dan bergairah untuk tercapainya harapan-harapan yang sebelumnya memang belum tercapai. Selamat memasuki tahun baru, dengan juga bersemangat baru.***
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda