BREAKING NEWS

Selasa, 25 Desember 2018

Memberi Arti Reuni

REUNI yang berarti 'pertemuan kembali' setelah lama tidak saling 'menyambangi' tidak jarang menimbulkan masalah-masalah baru sehabis prosesi 'bertemu' itu berlalu. Runyamnya lagi, reuni tidak jarang menimbulkan masalah-masalah negatif dan munculnya sisi-sisi gelap yang mengikuti. Pasca reuni tidak jarang terdengar berita sedih, seumpama goyang dan retak bahkan pecahnya bahtera rumah tangga peserta reuni. Lainnya, munculnya saling curiga dan rasa tidak percaya diantara suami dan isteri. Anak dan mertua pun terkadang bisa ikut terlilit tali celakanya reuni. Sedih dan menyesal? Belum tentu. Reuni, setiap waktu tertentu selalu ingin diulangi. Itulah bukti, reuni terkadang dibenci sekaligus dirindui.

Yang sering terdengar atau kita menyaksikan sendiri betapa jeleknya efek pasca reuni. Tadinya, sebelum ada reuni walaupun sudah bertahun-tahun berlalu sejak pertemuan terakhir dulu itu, tidak ada hal-hal baru dalam rumah tangga, misalnya. Hubungan manis dan harmonis selama itu tetap berjalan apa adanya. Tapi reuni sering terbukti bisa mengubah segala sesuatunya dalam rumah tangga.

Lima belas tahun atau mungkin 20-30 tahun tidak bertemu sejak terakhir bersama ketika sekolah dulu itu tentu waktu yang sangat lama. Kini, acara reuni mempertemukan kembali. Maka perasaan dan pengalaman masa lalu tiba-tiba hadir lagi bersama pertemuan itu. Rasa 'rindu' yang dulu pernah tersemat, rasa 'bergetar' yang dulu pernah sirna karena harus berpisah setelah tamat sekolah, dan banyak lagi, kini tiba-tiba saja teringat lagi. Apalagi jika reuni itu disertai syarat tidak boleh membawa isteri atau suami dari masing-masing peserta dengan alasan suami atau isteri itu tidak menjadi bagian dari reuni, rindu-dendam yang perndah terpendam tidak mustahil timbul lagi.

Inilah awal masalah akan bermula. Kejadian dan masalah selanjutnya berbagai warna yang mungkin muncul. Pertengkaran kecil hingga 'perang' dalam rumah tangga adalah kejadian-kejadian ikutan dari reuni yang seperti itu.
Ditakdirkan Jumpa Pak Atma di Melaka, 23.12.18

Semua atau sebagian besar yang mengalami begitu? Tidak juga. Bahkan yang mau bercerita atau yang dapat diketahui kisah lanjutannya malah hanya beberapa orang saja. Kebanyakan dari para peserta reuni yang ikut 'berhaha-hihi-huhu' dalam acara reuni malah enggan berbagi kisah yang dialami ketika mengikuti acara reuni. Bahkan untuk mengatakan ikut acara reuni saja malah enggan.

Dengan fakta beberapa kasus dan ekses yang timbul cukup membuat nama reuni ini menjadi buruk, kiranya kita perlu berpikir ulang untuk memberi arti reuni. Ada kejadian menyedihkan, setelah mengikuti reuni rumah tangga menjadi berantakan. Info lainnya, muncul tuduhan perselingkuhan setelah reuni dilewati. Apakah ini yang diinginkan dari reuni? Tentu tidak. Mengubah makna dan cara bereuni inilah yang sejatinya diperhatikan.

Reuni tentu tidak salah. Reuni tidak keliru. Reuni juga bukan sesuatu yang harus menakuktkan. Justeru yang melakonkannya yang salah. Sejatinya reuni diberi arti yang istimewa. Diberi arti yang baik. Coba, pertemuan yang lama tak pernah terjadi, kini bisa terjadi dalam reuni. Mestinya itu sangat baik, katakanlah untuk silaturrahmi. Bukankah menyambungkan dan memelihara silaturrahim itu perlu?

Maka sudah saatnya kita mengubah imej reuni dengan yang baik. Kita beri makna positif kepada reuni. Janganlah reuni menjadi awal melapetaka dalam rumah tangga. Justeru, inilah saatnya menjadikan reuni untuk memperkokoh rumah tangga. Bisa? ya, bisa asal kita mau ke sana.***

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.