BREAKING NEWS

Jumat, 22 Juli 2016

Piala Adipura: Bersih di Luar, Bersih di Dalam

ADALAH sebuah kebanggaan bagi masyarakat Karimun, Pemerintah Pusat memberikan penghargaan Piala Adipura. Sebagai kabupaten yang relatif baru, Kabupaten Karimun yang memiliki Ibu Kota Karimun sebagai kota kecil dan dinobatkan sebagai salah satu kota terbersih di republik ini, tentulah itu menjadi sebuah kebanggaan. Sudah lama sebenarnya pemerintah dan masyarakat Karimun mendambakan, namun tahun 2016 inilah baru terkabulkan. Program 'Sabtu Bersih' yang dicanangkan ternyata bergaung hingga ke pejabat di Pusat sana.

Bersih secara pisik, kini sudah diraih oleh Karimun. Pemerintah dan masyarakat tentu saja berkewajiban memikul beban penghargaan itu. Harapan dan usaha yang gigih selama ini dalam menjadikan Karimun sebagai kota yang bersih dan indah, kini sudah terbukti hasilnya. Artinya, secara pisik kita sudah dinilai oleh tim yang berkompeten memberikan penilaian sebagai kota yang bersih.

Di balik kebersihan secara pisik itu, tidaklah berlebihan masyarakat juga berharap agar Karimun juga bersih secara mental-rohani. Bersih secara kasat mata, juga diharapkan bersih yang tak terlihat oleh mata. Bersih di luar, dan bersih juga di dalam. Itu tidaklah harapan yang berlebihan. Karena akan tidak berguna penilaian bersih secara lahiriah itu jika tidak dibarengi dengan bersih secara batiniah. Sekali lagi, bersih di luar tapi juga bersih di dalam.
Bupati (tengah) dan pejabat daerah ketika menerima piala adipura

Bersih di dalam? Ya, maksudnya kebersihan Karimun sejatinya mencakup untuk semua aspek kehidupan, oleh masyarakat dan terlebih lagi oleh penguasa yang diberi amanah oleh masyarakatnya. Bersih tata kehidupan rakyat dan masyarakat, dan termasuk pula bersih tata pengelolaan pemerintahan itu sendiri. Pemerintah menjalankan roda pemerintahan yang baik, benar, dan bersih dari kecurangan. Sementara itu, rakyat pun juga bersih dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Tidak ada gontok-gontokan antara satu dengan lainnya. Tidak ada yang saling merugikan antara satu dengan lainnya seperti penipuan, pencurian dan yang sejenisnya.

Jika saat ini marak tindakan dan perbuatan korupsi oleh beberapa pejabat di Pusat atau di beberapa daerah lainnya di Indonesia, sejatinya di Karimun  tidak terjadi perbuatan seperti itu. Jangan sampai suatu hari nanti, KPK atau jaksa dan kepolisian sampai menyeret pejabat daerah ini ke meja pengadilan tersebab tindakan korupsi, misalnya. Itulah yang harus dihindarkan.

Dengan raihan piala adipura sebagai lambang kebersihan daerah atau kota, seharusnya pejabat dan masyarakat Karimun juga berjuang dan berusaha untuk mendapatkan peringkat daerah terbersih dalam pengelolaan pemerintahan. Artinya, tidak ada korupsi, tidak ada perselisihan dan permusuhan di antara masyarakat, tidak ada pencurian dan atau perampokan yang pasti akan merugikan masyarakat. Bisakah? Harus bisa.***

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.