BREAKING NEWS

Senin, 21 Maret 2016

Catatan Manasik Haji IPHI

HARI Ahad (20/ 03) kemarin adalah hari terakhir dari enam hari --untuk sebelas materi-- manasik haji yang diselenggarakan oleh IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun. Untuk musim haji 1437 (2016) ini, IPHI Kabupaten Karimun berinisiatif melaksanakan manasik haji mendahului manasik haji yang biasanya dilaksanakan Kementerian Agama melalui KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan se-Kabupaten Karimun dan Kemenag Kabupaten Karimun sendiri.

Menurut keterangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, H. Afrizal, kegiatan manasik haji untuk jamaah calon haji tahun ini insyaallah baru akan dilaksanakan oleh Kemenag pada bulan April 2016 nanti. Kegiatannya dipusatkan di KUA Kecamatan masing-masing jamaah berdomisili dengan menggabungkan beberapa kecamatan terdekat di satu tempat. Setelah pelaksanaan oleh Ka.KUA untuk beberapa pertemuan, lalu dilanjutkan oleh Kantor Kabupaten sebagai pemantapan. Begitu kata Pak Afrizal ketika memberi sambutan pada pembukaan manasik haji IPHI beberapa waktu lalu. Jadi, kegiatan manasik versi Kemenag memang belum dilaksanakan.

Namun pada tahun ini, oleh pengurus IPHI yang baru dikukuhkan beberapa bulan lalu, kegiatan manasik juga dilaksanakan oleh IPHI Kabupaten dengan menggabungkan jamaah calon haji se-Kabupaten Karimun kedalam dua tempat. Untuk jamaah yang berdomisili di Pulau Karimun dan Buru, dipusatkan kegiatannya di Tanjungbalai Karimun. Sementara untuk jamaah yang bertempat tinggal di Pulau Kundur, Moro, Durai dan sekitarnya, dipusatkan di Tanjungbatu. Tahun ini ada 131 jamaah calon haji Kabupaten Karimun yang akan mengikuti manasik haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Sesuai jadwal yang diedarkan oleh IPHI Kabupaten Karimun, untuk pelaksanaan manasik haji IPHI ini dilaksanakan selama enam hari pertemuan (setiap Sabtu dan Ahad) yang dimulai dari tanggal 5 Maret lalu dan berakhir pada hari Ahad kemarin itu. Sebanyak sepuluh materi manasik plus satu praktik (gladi posko) diberikan oleh narasumber yang kesemuanya berasal dari pengurus IPHI Kabupaten Karimun. 

Kesepuluh materi itu adalah, Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Haji yang disampaikan oleh Kakakemenag; Meraih Haji Mabrur (Ketua IPHI: H. Haris Fadillah); Perjalanan Haji (H. Samsuddin); Ibadah Umroh (H. Rizal Aidi); Fiqih Haji (H. Abdurrahman Nurani); Pembentukan Karu-Karom dan Praktik Umroh ( H. Kholid Ihda Rifai); Fiqih Haji Wanita (Hj. Kahiriyah); Bimbingan Ibadah Haji (H. Jamzuri M.Noor); Adat Istiadat Bangsa Arab dan Ziarah (H. Zulfan Batubara) dan Hikmah Ibadah Haji dan Pelestarian Haji Mabrur (H. M. Rsyid Nur).

Pelaksanaan manasik haji IPHI ini sudah berjalan dengan baik dan lancar. Baik teori selama enam hari maupun prktik dalam satu hari penuh (dari pagi hingga sore), kesemuanya berjalan dengan baik. Untuk kegiatan terakhir, yang disebut sebagai Gladi Posko, keseluruhan peserta yang mengikuti menyatakan kepuasannya. Dimulai dari rumah kediaman bupati yang dijadikan sebagai lokasi Madinah (Nabawi) kegiatan praktik manasik ini diteruskan ke Masjid Baiturrahman yang dijadikan sebagai lokasi Bir Ali untuk miqot ihram umroh.

Karena prkatik manasik haji ini diasumsikan sebagai haji tamaththu' atau keberangkatan gelombang pertama, maka praktik haji memang dimulai dari lokasi Madinah Almunawaarah. Dari sini selanjutnya menuju Mekkah dengan miqot (niat ihram umroh) di Bir Ali. Sampai di Mekkah (lokasi Masjid Agung Karimun) jamaah berpraktik melaksanakan thowaf, sa'i dan tahallul umroh yang tempatnya memang sudah tersedia di masjid daerah kabupaten ini.

Selanjutnya, setelah dianggap sampai pada 8 Zulhijjah, para jamaah dibawa ke lokasi Arofah (Kantor Kemenag Karimun) untuk wukuf. Dari Arofah diteruskan menuju Muzdalifah (halaman Kantor Bupati) untuk praktik bermalam sejenak sambil memungut batu untuk melontar jumroh keesokan harinya. Sampai di kegiatan mabit di Muzdalifah, kegiatan prkatik istirahat karena akan masuknya waktu zuhur. Melontar akan dilaksanakan selepas solat zuhur berjamaah di Masjid Agung.

Semua kaifiyat haji dapat dipraktikkan oleh semua jamaah calon haji dengan baik. Hanya kegiatan yang berulang seperti thowaf, sa'i, tahallul (masing-masing untuk umroh dan haji) hanya dipraktikkan satu kali saja mengingat waktu yang tidak memungkinkan. Bagaimanapun, praktik manasik ini sudah menggambarkan pelaksanaan haji sebenarnya bagi jamaah. Jamaah sendiri menggunakan pakaian ihram sejak awal hingga akhir.

Untuk bergerak dari satu lokasi praktik ke lokasi lainnya, jamaah yang dibagi menjadi 12 regu, diangkut menggunakan 6 bus. Setiap bus berisi dua regu dengan satu atau dua orang pendamping dari narasumber. Pendamping ini sekaligus bertindak sebagai pembimbing haji dalam bus masing-masing. Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan aman, lancar dan mengesankan.***

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

 
Copyright © 2016 koncopelangkin.com Shared By by NARNO, S.KOM 081372242221.